Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Ekonom Goldman Sachs Group Inc mengatakan mereka tidak lagi mengharapkan China untuk memotong jumlah uang tunai yang harus dimiliki bank sebagai cadangan tahun ini setelah bank sentral berjanji untuk menjaga kondisi likuiditas secara keseluruhan relatif stabil.
Mengutip Bloomberg, probabilitas pemotongan rasio persyaratan cadangan (RRR) diturunkan dan People's Bank of China (PBOC) sebagai gantinya mungkin akan melakukan operasi pasar terbuka, fasilitas pinjaman jangka menengah dan alat yang ditargetkan untuk menjaga pasokan dan permintaan likuiditas relatif stabil.
Adapun, yang dimaksud alat yang ditargetkan kemungkinan akan merujuk pada alat pendukung likuiditas hijau PBOC untuk mengurangi emisi karbon.
Baca Juga: Aset kripto masih terus meningkat meski sentimen FUD dari China
Pada jumpa pers pada hari Jumat, bank sentral berjanji untuk menggunakan semua jenis alat kebijakan untuk menjaga likuiditas cukup. Itu memecah kebisuannya pada krisis utang di China Evergrande Group dengan mengatakan risiko sistemik dari perjuangan pengembang "dapat dikendalikan" dan tidak mungkin menyebar.
Pertumbuhan kredit China melambat pada bulan September karena kelemahan di pasar properti di tengah krisis Evergrande membebani pembiayaan dan pinjaman, meskipun bank sentral telah berupaya untuk menstabilkan ekspansi kredit.
Sekadar informasi, pembiayaan secara agregat saat ini mencapai 2,9 triliun yuan setara US$ 450 miliar, dibandingkan dengan 2,96 triliun yuan pada Agustus dan 3,47 triliun yuan pada September tahun lalu.
Para ekonom pun melihat keseluruhan pertumbuhan pembiayaan sosial total pada bulan Oktober dan November mungkin akan meningkat secara moderat, dengan lebih dari 1 triliun yuan obligasi pemerintah dijadwalkan akan diterbitkan dalam kedua bulan tersebut.