kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Google dan Samsung meneken ijab kabul


Selasa, 28 Januari 2014 / 09:51 WIB
Google dan Samsung meneken ijab kabul
ILUSTRASI. Harga Saham BRIS Ngebut Mulai Semester II 2022, Hari Ini (7/9) Pilih Jual Atau Beli?


Sumber: Reuters | Editor: Dessy Rosalina

SAN FRANCISCO. Wajah industri teknologi tampaknya akan berubah lagi. Di awal tahun 2014, Google Inc dan Samsung Electronics melakukan "ijab kabul". Dua raksasa teknologi tersebt akhirnya mencapai kata sepakat soal paten teknologi. Google dan Samsung meneken kontrak paten lisensi silang yang berlaku secara global.

Kesepakatan ini mencakup paten yang saat ini dimiliki oleh masing-masing perusahaan. Kesepakatan ini menurut rencana berlangsung selama sepuluh tahun mendatang. Sayang, baik Google dan Samsung tidak merinci perihal ketentuan keuangan yang timbul pasca pertukaran paten. Salah satu bentuk kesepakatan adalah duet penelitian dan pengembangan proyek-proyek masa depan.

"Kesepakatan ini dapat mengurangi potensi tuntutan hukum dan bisa fokus terhadap inovasi," ujar Allen Lo, Wakil Direksi Paten Google, kemarin. Seungho Ahn, Kepala Pusat Kekayaan Intelektual Samsung mengatakan, kesepakatan ini menunjukkan bahwa pelaku industri menilai lebih baik bekerjasama dibandingkan perang paten di pengadilan. "Hasil dari bekerjasama lebih penting daripada sengketa paten yang tidak perlu," ujar dia.

Perang paten seru

Hubungan Google dan Samsung sendiri kerap diselingi konflik paten. Perang paten antar produsen smartphone menjadi pemandangan lumrah dalam beberapa tahun terakhir. Kompetisi ketat di pasar ponsel pintar berbuntut di meja hijau. Ujungnya, sejumlah raksasa teknologi harus merogoh kocek jumbo di pengadilan.

Tahun 2013, pengadilan AS mewajibkan Samsung membayar ganti rugi sebesar US$ 1 miliar kepada Apple Inc terkait paten smartphone. Bagi Samsung, kontrak dengan Google menjadi pelindung pertumbuhan bisnis smartphone. Lewat seri Galaxy, Samsung menguasai pasar smartphone global.

Bagi Google, tuduhan pelanggaran paten sistem Android kerap berdatangan. Yang paling menarik perhatian adalah kongsi antara konsorsium Rockstar. Konsorsium ini terdiri dari Apple, Microsoft dan Sony. Ketiga perusahaan kakap ini menuduh Google dan enam produsen smartphone Android lain melanggar paten.

Aliansi smartphone tampaknya mulai mengerucut. Tahun lalu, Samsung dan Nokia memperpanjang kerjasama lisensi paten selama lima tahun mendatang. Apple dan HTC juga meneken kontrak kerjasama paten selama 10 tahun sejak tahun 2012.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×