kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.194   6,00   0,04%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Grab dan Traveloka bersiap IPO, Unicorn Asia Tenggara unjuk gigi


Senin, 12 April 2021 / 17:01 WIB
Grab dan Traveloka bersiap IPO, Unicorn Asia Tenggara unjuk gigi
ILUSTRASI. FILE PHOTO: People wait for the start of Grab's fifth anniversary news conference in Singapore June 6, 2017. REUTERS/Edgar Su/File Photo


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID -  SINGAPURA. Perusahaan layanan on demand Grab Holdings Inc. asal Singapura dan perusahaan layanan pemesanan tiket asal Indonesia, Traveloka bersiap menjadi perusahaan publik dalam beberapa bulan mendatang.

Grab minggu ini akan mengungkapkan rencana initial public offering (IPO) melalui perusahaan cek kosong Amerika Serikat (AS) yang didukung oleh  perusahaan manajer investasi T. Rowe Price hingga Temasek Holdings Pte. Nilai perusahaan raksasa ride hailing ini mencapai lebih dari US$ 34 miliar. 

Baca Juga: Grab alokasikan dana abadi Rp 4 triliun, ini peruntukkannya

Menurut orang-orang yang mengetahui masalah ini, kesepakatan itu  adalah yang terbesar yang pernah ada untuk jenis kesepakatan ini.

Adapun Traveloka akan mengikuti langkah Grab untuk IPO dengan nilai valuasi sekitar US$ 5 miliar melalui perusahaan akuisisi bertujuan khusus yang didukung oleh miliarder Richard Li dan Peter Thiel. 

Kesepakatan besar ini akan menghadirkan serangkaian IPO dari startup paling berharga di kawasan Asia mulai tahun 2021, dari pesaing Grab yakni GoJek dan raksasa e-commerce Tokopedia asal Indonesia dan PropertyGuru asal Singapura. 

Baca Juga: Gojek and Tokopedia close to creating Indonesian tech champion -sources

Debut mereka memungkinkan investor untuk bertaruh pada pengaruh industri di era seluler pasca-Covid 19, atas lembaga keuangan dan konglomerat industri yang telah lama mendominasi lanskap perusahaan di Asia Tenggara. 

Dalam jangka panjang, pengamat pasar mengharapkan perusahaan teknologi yang tumbuh cepat mendominasi perhatian seperti di China dan AS. Sehingga ini bisa merombak peta persaingan di Asia Tenggara yang sekarang dipimpin oleh pemimpin gim dan e-commerce Sea Ltd.

“Kami telah melihat tren serupa di pasar lain yang lebih mapan, dan sekarang ini adalah periode emas Asia Tenggara,” kata Rajive Keshup, direktur di Cathay Capital seperti dikutip Bloomberg, Senin (12/4).



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×