kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.707.000   -1.000   -0,06%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Grab Hadapi Persaingan Ketat, Proyeksi Pendapatan 2025 Meleset


Jumat, 21 Februari 2025 / 04:55 WIB
Grab Hadapi Persaingan Ketat, Proyeksi Pendapatan 2025 Meleset
ILUSTRASI. Grab menghadapi persaingan dari pemain yang lebih kecil seperti Foodpanda dan GoTo Indonesia dalam layanan pesan-antar makanan. REUTERS/Anshuman Daga


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Grab Holdings memperkirakan pendapatan tahunannya berada di bawah estimasi analis, seiring ketatnya persaingan di bisnis layanan pesan-antar makanan dan transportasi daring.

Hal ini menyebabkan sahamnya yang terdaftar di Amerika Serikat (AS) anjlok lebih dari 9% dalam perdagangan setelah jam bursa.

Baca Juga: Diminta Beri THR untuk Ojol, Manajemen Gojek Tokopedia (GOTO) Buka Suara

Perusahaan memperkirakan pendapatan fiskal 2025 berkisar antara US$3,33 miliar hingga US$3,40 miliar, dengan titik tengah proyeksi tersebut berada di bawah estimasi rata-rata analis sebesar US$3,40 miliar, menurut data yang dikumpulkan oleh LSEG.

Grab menghadapi persaingan dari pemain yang lebih kecil seperti Foodpanda dan GoTo Indonesia dalam layanan pesan-antar makanan.

Persaingan ini semakin meningkatkan kekhawatiran di tengah lemahnya sentimen konsumen akibat volatilitas ekonomi makro.

Awal bulan ini, Reuters melaporkan bahwa Grab tengah dalam tahap negosiasi lanjut untuk merger dengan GoTo dalam upaya memperkuat pangsa pasar sebagai entitas gabungan, mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Baca Juga: Grab Buka Suara Terkait Tuntutan THR Ojol

"Grab tidak mengomentari spekulasi atau rumor media," ujar Chief Financial Officer Peter Oey kepada Reuters pada Rabu (19/2), seraya menambahkan bahwa perusahaan memiliki standar tinggi dalam mempertimbangkan merger dan akuisisi.

Sementara itu, GoTo menegaskan bahwa pihaknya tidak terlibat dalam diskusi terkait kemungkinan merger.

Untuk tetap unggul di pasar yang kompetitif, Grab terus berupaya meningkatkan jumlah pelanggan berlangganan dan mendorong penggunaan lebih tinggi pada aplikasinya, yang mencakup layanan pengantaran makanan, transportasi daring, serta segmen keuangan yang berkembang pesat.

"Tingkat retensi pelanggan berlangganan kami tetap sehat, dan jumlah pelanggan di platform kami lebih tinggi dari sebelumnya," kata Oey.

Baca Juga: Spekulasi Gojek dan Grab Merger, GOTO Jadi Perusahaan Kosong?

"Anggota berbayar membelanjakan empat kali lebih banyak dibandingkan pengguna biasa."

Pada kuartal IV 2024, pendapatan dari layanan pengantaran makanan tercatat sebesar $407 juta, sedikit di bawah estimasi rata-rata $408 juta. Sementara itu, pendapatan dari segmen mobilitas juga tidak memenuhi ekspektasi analis.

Secara keseluruhan, Grab melaporkan pendapatan sebesar US$764 juta untuk kuartal IV 2024, lebih tinggi dibandingkan estimasi US$757,6 juta.

Selanjutnya: Simak Kalender Ekonomi 21 Februari 2025, Rilis Data Inflasi GBP dan EUR

Menarik Dibaca: Jadwal KRL Jogja-Solo Pada Jumat 21 Februari 2025, Cek Jam Paling Malam!



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×