Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bahwa bank sentral akan mengembalikan tingkat suku bunga hingga level yang bisa menahan laju pertumbuhan ekonomi, meski hal ini akan perlu beberapa waktu.
"Suku bunga masih akomodatif, tapi kami mulai menuju level netral secara bertahap," kata Powell. Saat ini, tingkat suku bunga acuan AS berada di 2%-2,25%.
Sejak kenaikan suku bunga terakhir, pasar saham terus mencetak rekor baru. Imbal hasil US Treasury pun mencapai level tertinggi sejak 2011.
Wall Street menguat pada perdagangan tengah pekan ini. Rabu (3/10), Dow Jones Industrial Average naik 0,20% ke 26.828,39. S&P 500 pun naik tipis 0,07% ke 2.925,51. Nasdaq menguat 0,32% ke 8.025,08.
Kenaikan pasar saham kemarin juga dipicu lonjakan pada ADP National Employment Report yang menunjukkan pekerja sektor swasta naik 230.000 pada bulan September. Ini adalah kenaikan terbesar sejak Februari lalu.
Laporan Institute for Supply Management menunjukkan bahwa sektor jasa menyentuh level tertinggi dalam 21 tahun terakhir pada bulan lalu.
Menurut median proyeksi, tingkat suku bunga netral berada di angka 3%. Proyeksi menunjukkan bahwa bank sentral Amerika berpotensi menaikkan suku bunga menjadi lebih tinggi daripada level netral tersebut pada akhir tahun depan.
"Cara praktis untuk mengatasi antara kenaikan yang terlalu cepat dan kenaikan terlalu lambat adalah dengan kenaikan bertahap," kata Powell kepada Bloomberg.
Powell menambahkan, AS mencatatkan posisi ekonomi yang positif dan berupaya mempertahankan ekspansi ekonomi. "Kami juga berupaya menjaga tingkat pengangguran rendah dan inflasi sesuai target," imbuh dia.
Meski The Fed saat ini tidak mendeteksi ketidakstabilan ekonomi, Powell mengatakan bahwa krisis ekonomi selanjutnya akan dipicu oleh hal yang berbeda dengan krisis 10 tahun lalu. Powell menyebut, serangan cyber atau kejadian global bisa menjadi pemicu.