Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BBC memberitakan, Safadi juga menuduh bahwa seorang pria yang memiliki hubungan dengan dinas keamanan asing telah menawari istri Pangeran Hamzah, Putri Basmah, penerbangan dari Yordania. Dia tidak merinci dinas keamanan luar negeri mana yang tampaknya terlibat.
Safadi mengatakan para pejabat telah mencoba untuk mencegah pangeran dalam mengambil tindakan hukum terhadap dirinya, tetapi Pangeran Hamzah telah menanggapi permintaan ini secara negatif. Dia mengatakan bahwa dialog sedang berlangsung.
Kekuatan regional termasuk Mesir, Turki, dan Arab Saudi telah menyuarakan dukungan untuk Raja Abdullah setelah operasi tersebut.
Amerika Serikat, yang bersekutu dengan Yordania dalam kampanyenya melawan kelompok Negara Islam (IS), menggambarkan raja itu sebagai mitra kunci yang mendapat dukungan penuh.
Baca Juga: Pemerintahan Biden hentikan penjualan senjata AS ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab
Inggris juga mendukung raja. "Kerajaan Yordania Hashemite adalah mitra yang sangat berharga bagi Inggris," kata James Cleverly, menteri untuk Timur Tengah dan Afrika Utara.
Menurut jurnalis Yordania Rana Sweis kepada BBC, ketegangan yang terjadi di dalam rumah tangga kerajaan Yordania telah terlihat selama beberapa waktu.
"Mantan putra mahkota juga dipandang populer. Dia sangat mirip dengan ayahnya, Raja Hussein, dan dia juga sangat populer di kalangan suku-suku setempat," katanya.
Beberapa komentator mengatakan kritik pangeran terhadap korupsi di kerajaan menyentuh hati banyak orang di negara itu.
Baca Juga: Warga Arab pesimistis kebijakan AS di Timur Tengah bakal berubah usai Biden menang
"Apa yang dikatakan Pangeran Hamzah berulang kali terdengar di rumah-rumah setiap orang Yordania," kata Ahmad Hasan al Zoubi, seorang kolumnis terkemuka.
Yordania memiliki sedikit sumber daya alam dan ekonominya terpukul parah oleh pandemi Covid-19.