kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.299.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.707   -11,00   -0,07%
  • IDX 8.395   57,53   0,69%
  • KOMPAS100 1.168   8,20   0,71%
  • LQ45 854   5,85   0,69%
  • ISSI 291   2,33   0,81%
  • IDX30 444   1,43   0,32%
  • IDXHIDIV20 513   2,30   0,45%
  • IDX80 132   1,04   0,80%
  • IDXV30 138   1,56   1,14%
  • IDXQ30 141   0,50   0,35%

Guncangan politik Yordania, Pangeran Hamzah dituduh ingin mengacaukan negara


Senin, 05 April 2021 / 06:47 WIB
Guncangan politik Yordania, Pangeran Hamzah dituduh ingin mengacaukan negara
ILUSTRASI. Pangeran Hamzah bin Hussein dituding bekerja dengan "entitas asing" untuk mengguncang negara. REUTERS/Muhammad Hamed


Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Sosok Pangeran Hamzah

Pangeran Hamzah merupakan putra tertua mendiang Raja Hussein dan istri kesayangannya Ratu Noor. Dia adalah lulusan Sekolah Harrow Inggris dan Akademi Militer Kerajaan di Sandhurst. Dia juga kuliah di Universitas Harvard di AS dan pernah bertugas di angkatan bersenjata Yordania.

Dia dinobatkan sebagai putra mahkota Yordania pada 1999 dan merupakan favorit Raja Hussein, yang sering menggambarkannya di depan umum sebagai "kesenangan mataku".

Namun, ia dipandang terlalu muda dan tidak berpengalaman untuk diangkat menjadi penerus pada saat kematian Raja Hussein.

Alih-alih kakak tirinya, Abdullah, naik tahta dan mencopot gelar putra mahkota Hamzah pada tahun 2004, memberikannya kepada putranya sendiri.

Langkah itu dipandang sebagai pukulan bagi Ratu Noor, yang berharap putra tertuanya menjadi raja.

Selain Pangeran Hamzah, sejumlah pihak lain yang ditahan pada hari Sabtu termasuk Bassem Awadallah, mantan menteri keuangan, dan Sharif Hassan Bin Zaid, anggota keluarga kerajaan.

Selanjutnya: Mesir dan Yunani bidik kerja sama multi-sektor di kawasan Mediterania timur




TERBARU

[X]
×