kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hadapi China, Taiwan akan segera memiliki sejumlah senjata canggih ini dari AS


Selasa, 27 Oktober 2020 / 13:26 WIB
Hadapi China, Taiwan akan segera memiliki sejumlah senjata canggih ini dari AS
ILUSTRASI. Taiwan Kee Lung (DDG-1801) guided-missile destroyer (C) and navy vessels take part in a military drill near Hualien, Taiwan, May 22, 2019. REUTERS/Tyrone Siu/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Taiwan terus memperkuat kemampuan militernya dalam menghadapi potensi invansi China ke negara pulau tersebut. Salah satunya adalah dengan mendatangkan peralatan militer canggih dari Amerika Serikat (AS)

Mengutip Reuters, Selasa (27/10), kabar terbaru adalah Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui potensi penjualan 100 Sistem Pertahanan Pesisir Harpoon buatan Boeing ke Taiwan dalam kesepakatan yang memiliki nilai potensial hingga US$ 2,37 miliar, kata Pentagon, Senin (26/10).

Langkah itu dilakukan beberapa hari setelah Departemen Luar Negeri AS menyetujui potensi penjualan tiga sistem senjata lainnya ke Taiwan, termasuk sensor, rudal, dan artileri yang dapat memiliki nilai total US$ 1,8 miliar, yang memicu ancaman sanksi dari China.

China akan menjatuhkan sanksi pada Lockheed Martin, Boeing Defense, Raytheon  dan perusahaan AS lainnya yang dikatakan terlibat dalam penjualan senjata Washington ke Taiwan, juru bicara kementerian luar negeri China mengatakan Senin.

Baca Juga: Hubungan kembali memanas, China jatuhkan sanksi ke perusahaan AS

"Kami menyesalkan upaya Beijing untuk membalas terhadap perusahaan AS dan asing atas penjualan mereka yang mendukung persyaratan pertahanan diri Taiwan yang sah," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Morgan Ortagus dalam sebuah pernyataan.

Pemberitahuan resmi Senin kepada Kongres oleh Departemen Luar Negeri mencakup usulan penjualan hingga 100 Harpoon Coastal Defense Systems (HCDS), yang mencakup 400 RGM-84L-4 Harpoon Block II Surface Launched Missiles untuk dijadikan sebagai rudal jelajah pertahanan pesisir.

Taiwan mengatakan penjualan senjata menunjukkan pertahanan pulau itu "sangat penting" bagi pemerintah AS.

“Menghadapi ekspansi dan provokasi militer China, Taiwan akan terus meningkatkan modernisasi kapasitas pertahanan dan mempercepat kemampuan perang asimetris,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Militer AS semakin intensif menerbangkan pesawat mata-mata di Laut China Selatan

Departemen Luar Negeri AS mengirim pemberitahuan ke Capitol Hill minggu lalu untuk tahap pertama penjualan senjata termasuk peluncur roket berbasis truk yang dibuat oleh Lockheed, rudal Standoff Land Attack Missile Expanded Response (SLAM-ER) dan peralatan terkait yang dibuat oleh Boeing Co BA.N, dan pod sensor eksternal untuk jet F-16.

Reuters pertama kali melaporkan pada bulan September bahwa penjualan sistem senjata utama ke Taiwan sedang melalui proses ekspor AS.

Baca Juga: Perang bisa pecah di Laut China Selatan pasca pesawat mata-mata AS incar China

Pemberitahuan resmi memberikan waktu 30 hari kepada Kongres untuk menolak penjualan apa pun, tetapi hal ini tidak mungkin diberikan dukungan bipartisan yang luas untuk pertahanan Taiwan.

Langkah AS datang ketika pemerintahan Trump meningkatkan tekanan terhadap China menjelang pemilihan presiden 3 November dan kekhawatiran meningkat tentang niat Beijing terhadap Taiwan.

Beijing melihat Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri yang telah berjanji untuk "bersatu kembali" dengan daratan, dengan kekerasan jika perlu.

Selanjutnya: China bisa segera mengirim jet tempur ke Taiwan bila AS nekat terbang di pulau itu



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×