Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Jumlah kasus corona di Singapura sudah mencapai angka 30.000 pada hari Jumat, ketika negara ini melaporkan ratusan kasus infeksi baru di asrama pekerja migran setiap hari.
Dilansir dari Reuters, pekerja bergaji rendah ini mewakili sebagian besar dari 612 kasus baru yang dilaporkan pada hari Jumat.
Baca Juga: Sebut Israel sebagai tumor, Khamenei puji pasokan senjata Iran ke Palestina
Jumlah kasus ini juga menjadi tingkat infeksi harian yang merupakan salah satu yang tertinggi di Asia dan menjadikan total kasus corona di Singapura menjadi 30.426 kasus. Sementara korban meninggal ada 22 orang.
Singapura menutup sekolah dan sebagian besar tempat kerja pada bulan April sebagai bagian dari langkah-langkah untuk mengurangi infeksi.
Minggu ini, pemerintah menerbitkan rencana untuk melanjutkan beberapa bisnis pada awal Juni, mengingat rendahnya tingkat infeksi di luar asrama pekerja.
Baca Juga: AS sebut rencana China membuat UU keamanan Hong Kong sebagai lonceng kematian
Bisnis dengan risiko penularan yang lebih sedikit seperti manufaktur dan keuangan akan diizinkan untuk dibuka kembali, bersama dengan sekolah. Sementara toko-toko eceran dan restoran akan tetap tutup.
Penyebaran penyakit yang cepat di antara populasi pekerja migran ini tampaknya mengejutkan pejabat kesehatan Singapura.
Diperlukan waktu tiga bulan bagi negara ini dari akhir Januari untuk melaporkan 10.000 kasus pertamanya. Namun 20.000 kasus berikutnya dilaporkan hanya dalam satu bulan, karena pengujian ditingkatkan di asrama pekerja.
Baca Juga: Panas, Rusia dan AS saling tuduh telah melanggar perjanjian mata-mata Open Skies
Ada lebih dari 300.000 pekerja dari negara-negara Asia lainnya, termasuk Bangladesh, India dan Cina, yang tinggal di asrama yang penuh sesak di Singapura.
Di sisi lain, Tingkat harian infeksi baru telah melambat menjadi sekitar 600 selama seminggu terakhir, turun dari tertinggi 1.426 kasus pada 20 April.