Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
Penyebaran penyakit yang cepat di antara populasi pekerja migran ini tampaknya mengejutkan pejabat kesehatan Singapura.
Diperlukan waktu tiga bulan bagi negara ini dari akhir Januari untuk melaporkan 10.000 kasus pertamanya. Namun 20.000 kasus berikutnya dilaporkan hanya dalam satu bulan, karena pengujian ditingkatkan di asrama pekerja.
Baca Juga: Panas, Rusia dan AS saling tuduh telah melanggar perjanjian mata-mata Open Skies
Ada lebih dari 300.000 pekerja dari negara-negara Asia lainnya, termasuk Bangladesh, India dan Cina, yang tinggal di asrama yang penuh sesak di Singapura.
Di sisi lain, Tingkat harian infeksi baru telah melambat menjadi sekitar 600 selama seminggu terakhir, turun dari tertinggi 1.426 kasus pada 20 April.