kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harapan Hidup Naik, Tiongkok Naikkan Usia Pensiun Pekerja Jadi Segini


Jumat, 13 September 2024 / 16:23 WIB
Harapan Hidup Naik, Tiongkok Naikkan Usia Pensiun Pekerja Jadi Segini
ILUSTRASI. Badan legislatif tertinggi Tiongkok telah menyetujui usulan untuk menaikkan usia pensiun di negara tersebut.


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Badan legislatif tertinggi Tiongkok telah menyetujui usulan untuk menaikkan usia pensiun di negara itu. Perubahan usia pensiun ini akan merombak undang-undang yang telah berusia puluhan tahun untuk mengatasi tekanan ekonomi dari menyusutnya tenaga kerja.

Usia pensiun Tiongkok saat ini termasuk yang terendah di dunia.

Seperti dilansir Reuters, reformasi mendesak karena harapan hidup di Tiongkok telah meningkat menjadi 78 tahun pada tahun 2021 dari sekitar 44 tahun pada tahun 1960 dan diproyeksikan akan melampaui 80 tahun pada tahun 2050. Pada saat yang sama, populasi pekerja yang dibutuhkan untuk mendukung orang lanjut usia menyusut.

Usia pensiun bagi pria akan dinaikkan dari 60 tahun menjadi 63 tahun, sementara bagi wanita pekerja kerah putih akan dinaikkan dari 55 tahun menjadi 58 tahun. Bagi wanita pekerja kerah biru, usia pensiun akan disesuaikan dari 50 tahun menjadi 55 tahun.

Perubahan tersebut akan mulai berlaku pada 1 Januari 2025.

Baca Juga: Sudah Berusia 69 Tahun, Mengapa Bill Gates Tak Mau Pensiun?

Membuat orang bekerja lebih lama akan mengurangi tekanan pada anggaran pensiun karena banyak provinsi di Tiongkok yang sudah terpuruk akibat defisit besar. Namun, menunda pembayaran pensiun dan mengharuskan pekerja yang lebih tua untuk tetap bekerja lebih lama mungkin tidak disambut baik oleh semua orang.

Ratusan ribu orang menggunakan media sosial setelah Xinhua melaporkan bahwa anggota parlemen Tiongkok membahas topik tersebut pada 10 September, dengan banyak yang menyatakan kekhawatiran akan lebih banyak pencari kerja yang mengejar lowongan yang terlalu sedikit.

Dengan menaikkan usia pensiun, pemerintah dapat meningkatkan tingkat partisipasi angkatan kerja, membantu mengurangi dampak buruk penuaan populasi, kata Xiujian Peng, peneliti senior di Pusat Studi Kebijakan di Universitas Victoria di Australia.

"Pemerintah harus mengambil tindakan. Jika populasi terus menurun, penyusutan tenaga kerja akan semakin cepat, yang selanjutnya berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi."

Xing Zhaopeng, ahli strategi senior ANZ untuk Tiongkok mengatakan, langkah tersebut kemungkinan "tidak akan berdampak pada ekonomi jangka pendek. Dalam jangka panjang, hal itu akan membantu menghindari kekurangan tenaga kerja dini dan mempertahankan pertumbuhan produktivitas yang stabil."

Selanjutnya: Emiten Indonesia Kuasai Market Cap di ASEAN, Cek Rekomendasi Sahamnya

Menarik Dibaca: 7 Tips Mencegah Mabuk Kendaraan dan Muntah saat Bepergian di Perjalanan



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×