kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,05   -17,44   -1.89%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Ayam di Malaysia Melompat Dua Kali Lipat, Apa yang Terjadi?


Kamis, 02 Juni 2022 / 06:21 WIB
Harga Ayam di Malaysia Melompat Dua Kali Lipat, Apa yang Terjadi?
ILUSTRASI. Harga ayam di Malaysia dijual jauh di atas harga batas atas eceran, hingga sekitar RM 17 (Rp 56.400) per kg. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - PETALING JAYA. Harga ayam di Malaysia dijual jauh di atas harga batas atas eceran, hingga sekitar RM 17 (Rp 56.400) per kg, di beberapa pedagang lokal.

Padahal, pemerintah telah menetapkan harga pagu eceran untuk ayam RM 8,90 (Rp 29.500) per kg, berlaku mulai 5 Februari hingga 5 Juni.

Melansir The Star, hal ini terjadi karena negara itu menghadapi kekurangan pasokan ayam seiring dengan melonjaknya harga. Kondisi itu menyebabkan Malaysia menghentikan ekspor 3,6 juta ayam utuh selama sebulan mulai Rabu (1/6/2022) hingga produksi dan harga stabil.

Rohanna Abdullah mengatakan, supermarket lokalnya sekarang mengenakan biaya RM 17,90 untuk satu kg ayam.

"Awal tahun ini, dengan uang RM 17 saya bisa membeli lebih dari satu kilo ayam di supermarket yang sama tetapi sekarang terlalu mahal," kata ibu rumah tangga berusia 60 tahun itu.

Dia menambahkan bahwa ketika dia pergi ke pasar pagi Datuk Keramat di Kuala Lumpur pada bulan April, harganya sudah di levek RM 10,50 per kg.

Perencana kesehatan Noor Aishah Aziz, 32, mengatakan dia bingung dengan harga yang tidak konsisten di toko kelontong lokal dekat tempat tinggalnya. Harga ayam pernah mencapai RM 13,50 pada satu hari dan RM10,50 pada hari berikutnya.

Baca Juga: Larangan Ekspor Ayam Malaysia Berlaku 1 Juni, Warga Singapura Panik dan Stress

Dia mengatakan bahwa dia telah melaporkan masalah ini ke pihak berwenang beberapa kali, tetapi tidak mempengaruhi apapun.

“Mungkin harga pagu yang lebih tepat adalah RM 10, mengingat biaya operasional peternak ayam yang semakin meningkat,” tambahnya.

Ibu rumah tangga Deza Hussain, 52, yang mulai menanam sayuran di rumah untuk mengurangi pengeluaran, merasa pemerintah harus membatasi harga pagu ayam pada RM 7,80 agar terjangkau bagi semua masyarakat.

Singapura panik

Sementara itu, larangan ekspor ayam Malaysia mempengaruhi Singapura. Larangan tersebut membuat warga Singapura panik dan stress. 

Dengan lebih dari sepertiga pasokan ayam Singapura berasal dari Malaysia, bagaimana bisnis di Singapura, seperti pasar basah dan warung nasi ayam, bertahan?

Melansir The Straits Times, penjual ayam di Singapura menghadapi biaya yang lebih tinggi dari pemasok pada hari pertama larangan ekspor ayam Malaysia pada Rabu (1/6/2022).

Beberapa penjual ayam yang lebih bergantung pada pemasok Malaysia berhenti beroperasi selama sebulan, meskipun tidak ada antrian panjang di pasar yang dikunjungi The Straits Times.

Baca Juga: Malaysia Batasi Ekspor Ayam Mulai 1 Juni 2022, Ini Alasannya

Penjual nasi ayam mengatakan mereka bersiap untuk menjual ayam beku setelah persediaan ayam segar mereka habis dalam beberapa hari.

Sementara segelintir pembeli di pasar basah membeli lebih banyak ayam segar dari biasanya pada Selasa (31/5/2022). Pembeli yang lain mengatakan mereka hanya akan membeli apa yang mereka butuhkan dan nyaman beralih ke unggas beku atau daging lain jika ayam segar tidak lagi tersedia.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×