kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Larangan Ekspor Ayam Malaysia Berlaku 1 Juni, Warga Singapura Panik dan Stress


Kamis, 02 Juni 2022 / 04:20 WIB
Larangan Ekspor Ayam Malaysia Berlaku 1 Juni, Warga Singapura Panik dan Stress


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Mulai Rabu (1/6/2022), larangan ekspor ayam Malaysia mulai berlaku. Kebijakan ini akan mempengaruhi 3,6 juta ayam utuh yang dijual ke luar negeri setiap bulan.

Melansir The Straits Times, pihak berwenang Malaysia mengatakan, larangan itu akan berlaku sampai produksi dan harga stabil.

Analis menilai, kenaikan harga ayam di Malaysia hanyalah puncak gunung es di tengah lonjakan harga pangan konsumen karena kerawanan pangan global. Selain ayam, pasokan ikan di dalam negeri juga turun 70%.

Larangan ini membuat warga Singapura panik dan stress.

Dengan lebih dari sepertiga pasokan ayam Singapura berasal dari Malaysia, bagaimana bisnis di Singapura, seperti pasar basah dan warung nasi ayam, bertahan?

Penjual ayam di Singapura menghadapi biaya yang lebih tinggi dari pemasok pada hari pertama larangan ekspor ayam Malaysia pada Rabu (1/6/2022).

Baca Juga: Malaysia Setop Ekspor 3,6 Juta Ayam per Bulan, Ini Gara-garanya

Beberapa penjual ayam yang lebih bergantung pada pemasok Malaysia berhenti beroperasi selama sebulan, meskipun tidak ada antrian panjang di pasar yang dikunjungi The Straits Times.

Penjual nasi ayam mengatakan mereka bersiap untuk menjual ayam beku setelah persediaan ayam segar mereka habis dalam beberapa hari.

Sementara segelintir pembeli di pasar basah membeli lebih banyak ayam segar dari biasanya pada Selasa (31/5/2022). Pembeli yang lain mengatakan mereka hanya akan membeli apa yang mereka butuhkan dan nyaman beralih ke unggas beku atau daging lain jika ayam segar tidak lagi tersedia.

Sementara itu, beberapa konsumen menyempatkan diri untuk menyantap nasi ayam dan lauk lainnya sebelum larangan ekspor ayam segar Malaysia berlaku pada Rabu (1/6/2022).

Di antara pembeli yang berbicara kepada The Straits Times pada hari Selasa adalah operator gudang Han Jun Yin, 42 tahun, yang membeli 10 ayam dari sebelumnya 5 ayam di Pasar Utara 216 Bedok.

Baca Juga: Malaysia akan Meninjau Ekspor Bungkil Inti Sawit untuk Mengamankan Pasokan Pakan Ayam



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×