Sumber: Channelnewsasia.com,Reuters | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Pemerintah Malaysia akan membahas kemungkinan peninjauan kembali kebijakan ekspor bungkil inti sawit yang dapat digunakan sebagai pakan ternak, dalam upaya menstabilkan pasokan ayam di negara tersebut, kata kementerian komoditas, Selasa (31 Mei).
Pekan lalu, Malaysia mengatakan akan menghentikan semua ekspor ayam mulai Juni hingga produksi dan biaya stabil di tengah melonjaknya harga.
Kementerian komoditas akan "melakukan diskusi dengan pemangku kepentingan lain untuk meninjau kebijakan ekspor kami pada bungkil inti sawit untuk ayam pedaging lokal", kata menteri Zuraida Kamaruddin dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Malaysia Setop Ekspor 3,6 Juta Ayam per Bulan, Ini Gara-garanya
“Saat ini bungkil inti sawit kita banyak yang diekspor untuk industri peternakan Eropa,” ujarnya.
Kementerian akan membahas langkah-langkah untuk segera memastikan ketersediaan limbah inti sawit sebagai pakan ternak untuk industri unggas dalam negeri, katanya.
Pakan ayam biasanya terbuat dari biji-bijian dan kacang kedelai, yang diimpor Malaysia. Tetapi invasi Rusia ke Ukraina dan pola cuaca yang tidak menentu telah menciptakan kekurangan global, kata Zuraida. “Akibatnya, ayam diberi makan lebih sedikit, menyebabkan ternak tumbuh lebih lambat dari biasanya, dan dalam prosesnya membatasi pasokan unggas,” katanya.