Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara kembali ditutup melemah dan diprediksi terus tertekan hingga akhir tahun, seiring meningkatnya pasokan global.
Kamis (4/9/2025), harga batubara untuk kontrak pengiriman September 2025 di ICE Newcastle ditutup melemah 1,38% ke level US$ 107 per ton. Ini jadi level terendah sejak Oktober 2022.
Sementara, harga batubara untuk kontrak yang lebih ramai, pengiriman November November 2025, di ICE Newcastle ditutup melemah 0,18% ke US$ 110,9 per ton.
Presiden Komisioner HFX Internasional Berjangka, Sutopo Widodo mengatakan, hingga akhir tahun 2025, harga batubara masih akan di bawah tekanan, dipicu pasokan global yang berlebih.
Baca Juga: Cek Harga HBA dan HMA September 2025: Batubara Naik, Nikel Turun
"Produksi batubara dari negara-negara eksportir seperti Indonesia dan Australia terus meningkat," ujarnya kepada Kontan, Kamis (4/9/2025),
Di sisi lain, Sutopo mencermati, permintaan dari konsumen utama seperti China cenderung stagnan, bahkan menurun.
Selain itu, peralihan energi sejumlah negara turut menjadi sentimen. Banyak negara beralih ke sumber energi bersih seperti gas alam cair, tenaga angin, dan surya. Misalnya, di China, Jepang, dan Korea Selatan.
"Adapun produksi listrik dari tenaga air di China juga meningkat," imbuh Sutopo.
Lebih lanjut, ia memandang terjadi penurunan permintaan batubara dari China sebagai konsumen utama.
Pasalnya, China mengalami perlambatan ekonomi dan peningkatan produksi batubara domestik. "Ini mengurangi kebutuhan impor," lanjutnya.
Dengan demikian, hingga akhir tahun, Sutopo memproyeksikan harga batubara akan berada di rentang US$ 90-110 per ton.