kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga bensin melonjak akibat Harvey


Senin, 28 Agustus 2017 / 09:19 WIB
Harga bensin melonjak akibat Harvey


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Stok bensin di Amerika Serikat (AS) berpeluang merosot akibat badai Harvey yang melanda kawasan Pantai Timur AS. Menurut data Bureau of Safety and Environtmental Enforcement, sekitar 22% produksi minyak di Teluk Meksiko terhenti karena badai tropis Harvey.

Badai tropis ini juga menghentikan produksi sekitar 378.633 barel minyak per hari dari total produksi 1,75 juta barel per hari di Teluk Meksiko. Secara total, sekitar 25% produksi minyak mentah Teluk Meksiko terhenti.

Produksi gas di teluk ini pun tersendat. Sekitar 26% atau sekitar 828 juta kaki kubik produksi gas alam di Teluk Meksiko offline. Setengah dari total rig pengeboran di teluk ini masih dievakuasi.

Badai ini akan menurunkan level produksi minyak mentah AS yang hampir mencapai rekor tertinggi. Produksi minyak di Houston mengontribusi 25% produksi minyak di Houston, dan sekitar 11% kapasitas pengolahan total di AS. 

Akibat berhentinya operasional pabrik pengolahan minya, harga bensin pada Senin (28/8) melonjak hingga 7% ke level terendah dalam dua tahun terakhir. Harga gasoline untuk pengiriman September 2017 di New York Mercantile Exchange mencapai US$ 1,77 awal pekan ini, melonjak dari posisi akhir pekan lalu US$ 1,67 per galon.

Berhentinya pusat energi ini akan membatasi pasokan minyak mentah, bensin, dan produk olahan minyak. Reuters melaporkan, pemerintah AS belum mengumumkan rencana pengeluaran cadangan minyak dan olahannya dari Strategic Petroleum Reserve (SPR).

SPR memiliki cadangan hampir 680 juta barel minyak. SPR didirikan pada sekitar 1970 untuk mencegah kejutan pada penurunan pasokan secara tiba-tiba. Sekadar mengingatkan, sekitar dekade 1970, krisis minyak menghantam ekonomi global.

"Kami belum tahu sejauh mana kerusakan infrastruktur energi Houston akibat hujan ini," kata Andrew Lipow, presiden konsultan energi Lipow Oil Associates LLC kepada Reuters.

Exxon menutup pengolahan minyak terbesar kedua di AS. Pabrik pengolahan berkapasitas 560.500 barel ini masih kebanjiran. Royal Dutch Shell juga menghentikan pabrik pengolahan berkapasitas 325.700 barel per hari. Shell mengatakan, penutupan kemungkinan akan berlangsung sepekan.

Marathon Petroleum akan memangkas produksi bensin di Galveston Bay Refinery di Texas. Pabrik ini berkapasitas total 459.000 barel per hari.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×