Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Bitcoin (BTC) jatuh ke level terendah dua bulan pada hari Selasa (11/6), khawatir terhadap regulasi dan keamanan yang menyimpang setelah peretasan bursa mata uang kripto Korea Selatan pada akhir pekan, Coinrail.
Mata uang virtual asli ini mendekati level terendah tahun ini hingga di bawah US$ 6.000 per BTC pada platform Bitstamp. Nilainya telah longsor ke titik terendah di bawah US$ 6.500 per BTC dan terakhir diperdagangkan turun 4,7% pada US$ 6.551,48 per BTC.
Sejak awal tahun bitcoin sudah anjlok hampir 53%, setelah melonjak lebih dari 1.300% tahun lalu.
Pada hari Minggu, Coinrail, bursa matauang kripto relatif kecil di Korea Selatan, terkena peretasan siber. Akibatnya sekitar 30% token koin yang diperdagangkan di bursa lenyap. Mesti tidak mengungkapkan nilainya, media Korea Selatan Yonhap memperkirakan 40 miliar won (US$ 37,28 juta).
Kabar peretasan terbaru itu mendorong penurunan kapitalisasi pasar uang kripto hingga lebih dari US$ 40 miliar pada hari Minggu. Bitcoin sendiri menurun hampir sebesar US$ 1.000.
"Bitcoin dalam keadaan hampa likuiditas saat ini. Volume pertukaran crypto sekarang di bawah US$ 5 miliar per hari, tingkat terendah sejak November 2017," kata Mati Greenspan, analis pasar senior dari Israel, di eToro, kepada Reuters.
"Karena aktivitas perdagangan sangat rendah, bahkan sejumlah kecil tekanan dapat menggerakkan harga cukup drastis. Mirip seperti jika Anda memukul bola bisbol di luar angkasa," tambahnya.
Mata uang digital lain juga menurun, seolah menaruh simpati pada bitcoin. Ethereum, uang kripto terbesar kedua berdasarkan nilai pasar, turun 5% selama 24 jam terakhir menjadi US$ 496,07. Adapun uang virtual terbesar ketiga, Ripple, turun 4,3% menjadi US$ 0,55.
Korea Selatan adalah salah satu pusat perdagangan matauang kripto utama dunia dan merupakan rumah bagi salah satu pertukaran koin virtual yang paling banyak diperdagangkan, Bithumb.