Sumber: Reuters,Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga bitcoin terus menguat pada hari Minggu (21/2/2021). Bahkan harganya melonjak ke level tertinggi baru dan memperpanjang reli dua bulan yang membawa kapitalisasi pasarnya di atas US$ 1 triliun pada hari Jumat.
Reuters memberitakan, mata uang kripto paling populer di dunia ini naik ke level rekor di US$ 58.354, dan mencatatkan keuntungan mingguan menjadi sekitar 20%. Kenaikan bitcoin terjadi setelah aset ini melonjak sekitar 100% tahun ini.
Lompatan harga bitcoin telah didorong oleh sejumlah bukti bahwa mata uang kripto ini semakin diterima di kalangan investor dan perusahaan besar, seperti Tesla Inc, Mastercard Inc, dan BNY Mellon.
Mengutip Bloomberg, pada bulan ini, Tesla Inc mengungkapkan investasi senilai US$ 1,5 miliar dan MicroStrategy Inc meningkatkan penjualan obligasi konversi menjadi US$ 900 juta untuk membeli lebih banyak token bitcoin.
Baca Juga: Sungguh luar biasa! Harga bitcoin dan ether pecah rekor lagi
"Jika fundamental perusahaan menjadi terkait erat dengan pergerakan bitcoin karena mereka tiba-tiba menjadi spekulan, kita akan berada di wilayah gelembung sebelum Anda menyadarinya," kata Craig Erlam, analis pasar senior Oanda Europe Ltd kepada Bloomberg.
CEO Tesla Elon Musk memposting tweet pada hari Jumat dengan melakukan pembelaan atas tindakan perusahaan. Dia mengatakan, perbedaan dengan uang tunai membuat Tesla "cukup berani" bagi produsen mobil listrik asal Amerika Serikat itu untuk memegang mata uang kripto.
Baca Juga: Elon Musk: Cuma orang bodoh yang tak cari uang di tempat lain
Dalam tweet berikutnya, dia mengatakan harga bitcoin dan ethereum "tampak tinggi", sebagai balasan untuk Peter Schiff - seorang skeptis cryptocurrency - yang mengatakan logam mulia lebih baik daripada bitcoin dan uang fiat.
Menurut survei manajer dana global Bank of America edisi Februari, perdagangan "long bitcoin" dipandang sebagai transaksi yang paling ramai di dunia bersama dengan eksposur teknologi dan penurunan dolar.
Shane Oliver, kepala strategi investasi AMP Capital Investors Ltd di Sydney mengatakan jika Bitcoin tidak disukai, misalnya karena peraturan pemerintah atau investor yang baru saja beralih ke hal baru berikutnya, maka bitcoin bisa terjun dengan cepat.
