Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas spot merosot lebih dari 2% ke level terendah dalam 1 bulan setelah Federal Reserve menurunkan suku bunga seperti yang diharapkan, tetapi mencatat akan memperlambat laju penurunan biaya pinjaman lebih jauh, yang meningkatkan imbal hasil dolar Amerika Serikat (AS) dan obligasi.
Rabu (18/12), Harga emas spot ditutup melemah 2,3% ke US$ 2.585,35 per ons troi, level terendah sejak 18 November.
Sejalan, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Februari 2025 yang ditutup melemah 0,3% ke US$ 2.653,3 per ons troi.
"Pasar sedang dilanda kekhawatiran menjelang penutupan karena (Ketua Fed Jerome) Powell menyetujui periode pemotongan suku bunga yang lebih lambat yang didasarkan pada kemajuan lebih lanjut dalam inflasi. Data PCE inti akhir minggu ini sekarang menjadi lebih penting," kata Tai Wong, pedagang logam independen.
"Harga emas merosot di bawah US$ 2.600, yang akan membuat beberapa investor khawatir," tambah Wong.
Baca Juga: Wall Street Anjlok Lebih dari 2% Usai The Fed Pangkas Suku Bunga 25bps
Para bankir sentral AS mengeluarkan proyeksi baru yang menunjukkan dua pemotongan suku bunga seperempat poin persentase tahun depan di tengah meningkatnya inflasi, perkiraan yang konsisten dengan pendekatan tunggu dan lihat saat Presiden terpilih Donald Trump kembali ke Gedung Putih pada bulan Januari.
Powell mengatakan, para pembuat kebijakan Fed ingin melihat lebih banyak kemajuan dalam menurunkan inflasi karena mereka mempertimbangkan pemotongan suku bunga di masa mendatang.
Kontrak berjangka suku bunga dana federal telah memperhitungkan bahwa The Fed akan membiarkan suku bunga acuannya tidak berubah pada pertemuan kebijakan 28-29 Januari.
Suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik untuk memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil. Indeks dolar melonjak lebih dari 1% ke level tertinggi dalam dua tahun, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sementara imbal hasil acuan AS 10 tahun mencapai level tertinggi baru dalam empat minggu.
Para investor sekarang akan mengamati data PDB dan inflasi AS utama yang akan dirilis akhir minggu ini yang dapat lebih jauh membentuk ekspektasi seputar kebijakan moneter.
Baca Juga: Dolar AS Perkasa, Capai Level Tertinggi dalam 2 Tahun Usai The Fed Pangkas Suku Bunga
"Saya melihat konsolidasi sebagai pola kelanjutan dalam tren naik jangka panjang emas. Saya pikir tren itu akan kembali terjadi pada kuartal pertama tahun 2025," kata Peter Grant, wakil presiden dan ahli strategi logam senior di Zaner Metals.
Di tempat lain, harga perak spot turun 3,5% menjadi $29,45 per ons, platinum turun 2% menjadi $919,25, dan paladium turun 3% menjadi $906,88.