/2025/12/17/583221068.jpg "Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi Selasa (23/12), Memanasnya Ketegangan AS–Venezuela")
Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga emas melonjak ke rekor tertinggi pada Selasa (23/12/2025), seiring investor berbondong-bondong memburu aset lindung nilai (safe haven) di tengah meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Venezuela, setelah Washington berupaya menyita lebih banyak kapal tanker yang mengangkut minyak Venezuela.
Harga perak juga bergerak mendekati level tertinggi sepanjang masa.
Melansir Reuters, harga emas spot naik 0,5% menjadi US$4.467,66 per ons troi pada pukul 00.41 GMT, setelah sebelumnya menyentuh rekor baru di level US$4.469,52 per ons troi.
Baca Juga: Trump: Lebih Baik Nicolas Maduro Tinggalkan Kekuasaan Venezuela
Sementara itu, kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Februari menguat 0,74% ke US$4.502,30 per ons.
Harga perak spot naik 0,19% menjadi US$69,15 per ons troi, mendekati rekor tertinggi sepanjang masa di US$69,44 per ons troi yang dicapai pada sesi sebelumnya.
Sepanjang tahun ini, emas telah melonjak sekitar 70% dan untuk pertama kalinya menembus level US$4.400 per ons pada Senin.
Kenaikan tersebut didorong oleh meningkatnya ketegangan geopolitik dan perdagangan, pembelian agresif oleh bank sentral, serta harapan penurunan suku bunga Amerika Serikat tahun depan.
Perak bahkan mencatat kinerja yang lebih impresif dengan kenaikan sekitar 140% sejak awal tahun, jauh melampaui emas, dan nyaris menembus level psikologis US$70 per ons troi.
Baca Juga: Thailand–Kamboja Sepakat Berunding, Upaya Hidupkan Gencatan Senjata Trump
Ketegangan geopolitik kembali menjadi sorotan setelah Penjaga Pantai AS bulan ini menyita sebuah supertanker bermuatan minyak Venezuela yang berada di bawah sanksi.
Otoritas AS juga berupaya mencegat dua kapal terkait Venezuela selama akhir pekan, salah satunya kapal kosong yang masuk daftar sanksi AS, sementara kapal lainnya merupakan tanker bermuatan penuh yang tidak disanksi dan sedang menuju China.
Dari sisi kebijakan moneter, pelaku pasar masih memperkirakan dua kali pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve AS tahun depan.
Gubernur The Fed Christopher Waller, yang disebut-sebut sebagai salah satu kandidat kuat pengganti Ketua The Fed Jerome Powell, mengatakan pekan lalu bahwa bank sentral AS masih memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga.
Aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas cenderung berkinerja baik di lingkungan suku bunga rendah.
Baca Juga: China Kuasai Pasar Penyimpanan Energi Dunia
Pelemahan dolar AS, yang bergerak mendekati level terendah satu pekan terhadap sekeranjang mata uang utama, turut menopang harga emas karena membuat logam mulia tersebut lebih terjangkau bagi pembeli luar negeri.
Sementara itu, harga platinum spot melonjak 1,1% menjadi US$2.143,70 per ons troi, level tertinggi dalam 17 setengah tahun.
Palladium juga naik 1,42% ke US$1.784,30 per ons troi, mendekati level tertinggi dalam hampir tiga tahun.
