Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas menembus level US$ 3.900 per ons untuk pertama kalinya pada perdagangan Senin (6/10/2025), didorong oleh lonjakan permintaan aset aman setelah pelemahan yen Jepang dan berlanjutnya penutupan sebagian pemerintahan Amerika Serikat.
Ekspektasi pasar terhadap tambahan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve turut memperkuat reli ini.
Harga emas spot tercatat naik 0,9% menjadi US$ 3.922,28 per ons pada pukul 02.08 GMT, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi di US$ 3.924,39. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS pengiriman Desember menguat 1% ke level US$ 3.947,30.
KCM Trade Chief Market Analyst, Tim Waterer, menjelaskan pelemahan yen usai pemilihan umum Partai Demokrat Liberal (LDP) Jepang membuat investor kehilangan salah satu aset aman, sehingga emas menjadi pilihan utama.
Baca Juga: Harga Emas Cetak Rekor Baru, Diprediksi Sentuh US$ 3.800 per Ons Troi di Akhir 2025
Ia menambahkan, penutupan pemerintahan AS yang terus berlanjut menambah ketidakpastian terhadap perekonomian negara itu, termasuk potensi dampaknya terhadap produk domestik bruto (PDB).
Yen anjlok terhadap dolar AS dengan penurunan terbesar dalam lima bulan setelah tokoh berhaluan fiskal longgar, Sanae Takaichi, terpilih sebagai pemimpin partai berkuasa dan calon perdana menteri berikutnya.
Dari sisi politik AS, pemerintahan Donald Trump memperingatkan akan memulai pemutusan hubungan kerja massal pegawai federal jika negosiasi dengan Partai Demokrat untuk mengakhiri penutupan pemerintahan “tidak menunjukkan kemajuan.”
Sementara itu, Gubernur The Fed, Stephen Miran, kembali mendorong jalur pemangkasan suku bunga yang lebih agresif pada Jumat pekan lalu, dengan alasan dampak kebijakan ekonomi pemerintahan Trump.
Sepanjang tahun ini, emas telah melonjak 49% setelah naik 27% pada 2024.
Baca Juga: Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi ke US$ 3.865,6 di Siang Ini (30/9), Simak Prospeknya
Reli harga emas ditopang oleh pembelian besar-besaran bank sentral, meningkatnya permintaan reksadana berbasis emas, pelemahan dolar, serta minat investor ritel yang mencari lindung nilai di tengah ketegangan perdagangan dan geopolitik.
Dukungan baru untuk reli emas juga muncul bulan lalu setelah The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin dan memberi sinyal penurunan berkelanjutan hingga akhir tahun.
Berdasarkan CME FedWatch Tool, pasar memperkirakan tambahan pemangkasan suku bunga masing-masing 25 basis poin pada Oktober dan Desember dengan probabilitas 95% dan 83%.
Baca Juga: Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi, Dipicu Pelemahan Dolar dan Shutdown Pemerintah AS
Sebagai aset tanpa imbal hasil, emas semakin diminati dalam kondisi suku bunga rendah dan ketidakpastian ekonomi. Tahun ini, emas spot pertama kali menembus level US$ 3.000 per ons pada Maret dan menembus US$ 3.700 pertengahan September. Banyak perusahaan broker kini bersikap optimistis terhadap reli tersebut.
Di pasar logam mulia lainnya, harga perak naik 0,8% menjadi US$ 48,33 per ons, platinum menguat 1,1% ke US$ 1.621,90, dan paladium bertambah 0,8% menjadi US$ 1.270,25.