Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - LONDON. Harga emas melonjak ke rekor tertinggi pada Rabu (1/10/2025), didorong oleh melemahnya dolar dan permintaan aset safe haven di tengah shutdown pemerintah AS. Sementara data ketenagakerjaan yang lebih lemah memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed bulan ini.
Mengutip Reuters, harga emas spot naik 0,2% menjadi US$ 3.866,10 per ons troi, per pukul 09.16 ET (10.55 GMT), setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa di US$ 3.895,09 di awal sesi.
Baca Juga: Harga Emas Cetak Rekor Baru, Saham Tambang Emas Bergerak Bervariasi Rabu (1/10)
Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik 0,5% menjadi US$ 3.892,80.
Dolar melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, membuat emas yang dihargakan dalam dolar lebih terjangkau bagi pembeli luar negeri.
"Dolar tertekan karena biasanya ketika pemerintah tutup, sentimen terhadap AS berubah cukup negatif dan baik dolar maupun pasar ekuitas AS menjadi salah satu korbannya," kata analis Marex, Edward Meir.
Laporan pekerjaan ADP yang lemah juga tidak akan membantu dolar.
"Alasan lainnya, ekonomi yang melambat, yang berarti suku bunga yang lebih rendah, semua hal ini bullish untuk emas."
Baca Juga: Emas Cetak Rekor di Tengah Shutdown AS dan Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Jumlah lapangan kerja swasta AS menurun sebesar 32.000 pada bulan September, setelah penurunan 3.000 yang direvisi turun pada bulan Agustus.
Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan lapangan kerja swasta meningkat sebesar 50.000 setelah sebelumnya dilaporkan meningkat sebesar 54.000 pada bulan Agustus.
Pemerintah AS telah menutup sebagian besar operasinya, yang berpotensi membahayakan ribuan lapangan kerja federal, setelah perpecahan partisan mencegah Kongres dan Gedung Putih mencapai kesepakatan pendanaan.
Penutupan tersebut dapat menunda rilis indikator ekonomi utama, termasuk laporan penggajian non-pertanian (NFP) yang diawasi ketat yang dijadwalkan pada hari Jumat.
Investor memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 99% bulan ini, menurut CME FedWatch Tool.
"Kami sekarang melihat peningkatan minat dari investor Barat, baik institusional maupun ritel, seiring munculnya 'FOMO'... Jika tren ini berlanjut, kami tidak akan terkejut melihat harga emas menembus di atas US$ 4.000 per ons troi," kata SP Angel dalam sebuah catatan.