Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas dunia melonjak ke rekor baru pada Rabu (1/10), didorong oleh meningkatnya permintaan aset safe haven setelah pemerintah Amerika Serikat menghentikan sebagian besar operasinya akibat kebuntuan anggaran.
Berdasarkan data, harga spot gold naik 0,9% menjadi US$3.891,96 per ons troi pada pukul 08.44 GMT, setelah sempat menembus US$3.895,09 di sesi awal perdagangan—level tertinggi sepanjang sejarah. Sementara itu, emas berjangka AS (desember delivery) naik 1,2% menjadi US$3.918,60.
Pelemahan Dolar AS Perkuat Sentimen Emas
Indeks dolar AS (DXY) melemah 0,2% terhadap sejumlah mata uang utama, menyentuh level terendah dalam lebih dari sepekan. Kondisi ini membuat emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih murah bagi pembeli luar negeri, sehingga menambah daya tarik logam mulia.
Baca Juga: Emas Tembus Rekor US$ 3.872 Rabu (1/10), Shutdown AS & Sinyal Rate Cut Jadi Pemicu
“Dolar melemah karena ekspektasi terhadap sikap dovish The Fed semakin kuat. Dinamika ini semakin cepat setelah kegagalan meloloskan RUU anggaran memicu shutdown, yang berpotensi menekan pertumbuhan ekonomi,” ujar Ricardo Evangelista, Senior Analyst di ActivTrades.
Shutdown Pemerintah AS Tekan Prospek Ekonomi
Shutdown pemerintahan AS menyebabkan sebagian besar layanan publik terhenti, dengan risiko kehilangan ribuan pekerjaan federal. Kondisi ini juga dapat menunda rilis data ekonomi penting, termasuk laporan ketenagakerjaan non-farm payrolls (NFP) yang dijadwalkan pada Jumat mendatang.
Dalam situasi penuh ketidakpastian ini, emas kembali dipandang sebagai aset lindung nilai (safe haven), terutama di tengah lingkungan suku bunga rendah.
The Fed dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga
Menurut analis Julius Baer, Carsten Menke, Federal Reserve kemungkinan tidak terlalu membutuhkan data NFP untuk menentukan kebijakan.
Ia menilai, suku bunga AS saat ini masih berada di atas tingkat netral, sehingga bersifat restriktif. Jika ekonomi melambat, pemangkasan suku bunga diperlukan untuk menyesuaikan kebijakan moneter.
Baca Juga: Bukan Emas, Robert Kiyosaki Ramal Logam Mulia Ini Bakal Melonjak 400%!
Berdasarkan CME FedWatch Tool, investor kini memperkirakan 95% peluang pemangkasan suku bunga oleh The Fed bulan ini. Selain itu, laporan ketenagakerjaan ADP yang dirilis hari ini diharapkan memberi tambahan wawasan mengenai kondisi pasar tenaga kerja.
Logam Mulia Lain Ikut Menguat
Tidak hanya emas, harga logam mulia lainnya juga mencatat kenaikan:
-
Perak naik 1,5% menjadi US$47,39 per ons troi, level tertinggi dalam lebih dari 14 tahun.
-
Platina menguat 0,6% menjadi US$1.583,75.
-
Palladium naik 0,5% ke US$1.263,44.