kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga emas diyakini akan terus melonjak ke rekor baru, ini alasannya


Kamis, 06 Agustus 2020 / 09:33 WIB
Harga emas diyakini akan terus melonjak ke rekor baru, ini alasannya
ILUSTRASI. Harga emas dunia diyakini akan terus melonjak. REUTERS/Tamara Abdul Hadi/File Photo


Sumber: CNN,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Investor masih melirik emas sebagai aset lindung nilai terhadap masa depan ekonomi yang tidak pasti. Sebagai bukti, harga emas masih terus mencetak rekor baru. 

Data yang dihimpun Reuters menunjukkan, pada Kamis (6/8/2020) pukul 08.00 WIB, harga emas di pasar spot naik 0,2% ke US$ 2.041,29 per ons troi. Bahkan, harga emas sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa di posisi US$ 2.055,10 per ons troi Rabu (5/8) sebelum akhirnya ditutup di level US$ 2.038,12 per ons troi. 

Sementara itu, harga emas berjangka kontrak pengiriman Desember juga naik 0,3% menjadi US$ 2.055 per ons troi. Pada sesi sebelumnya, harga kontrak emas ini melonjak 1,4% ke US$ 2.049,3 per ons troi. 

Baca Juga: Harga emas 24 karat Antam hari ini naik Rp 6.000 per gram, Kamis 6 Agustus 2020

Ada alasan bagus untuk mempercayai bahwa emas, yang telah meningkat 34,5% tahun ini, dapat terus mendaki. Berikut hasil rangkuman Kontan.co.id dari berbagai sumber:

Pertama, pelemahan dollar. 

Laju harga emas mendapat angin segar dari pelemahan dollar Amerika Serikat (AS) dan harapan akan lebih banyak stimulus yang digelontorkan untuk mengerek ekonomi yang tertekan virus corona.

Baca Juga: Harga emas naik lagi ke US$ 2.041 per ons troi di pasar spot

Data Reuters menunjukkan, kemarin, indeks dolar turun 0,2% ke level terendah dalam dua tahun. Ini membuat harga emas yang diperdagangkan dalam the greenback menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Melansir CNN, Goldman Sachs memperkirakan bahwa dollar AS akan melemah lagi 5% lagi selama 12 bulan ke depan, sebagian karena kembalinya ekonomi yang lebih kuat dari bencana Covid-19 di luar Amerika Serikat. 

Kedua, imbal hasil surat utang AS kian meningkat.

Kurva imbal hasil surat utang pemerintah AS semakin meningkat karena harganya jatuh setelah prospek peningkatan pasokan utang bertambah seiring dengan rencana stimulus tambahan. 

Sejumlah investor juga khawatir bahwa triliunan stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya dari bank sentral dapat memberi makan tekanan inflasi yang sudah lama tidak aktif, sehingga mereka beralih ke emas untuk perlindungan.

Dikutip dari CNN, Goldman meramal, imbal hasil obligasi pemerintah diharapkan tetap rendah karena bank sentral mempertahankan dukungan untuk perekonomian AS.

Ketiga, kasus virus corona masih meningkat.

Berdasarkan perhitungan Reuters, lebih dari 18,66 juta orang telah dilaporkan terinfeksi oleh virus corona secara global dengan korban tewas lebih dari 700.000 kasus. Bahkan kemarin, Amerika Serikat, Brasil, India dan Meksiko memimpin peningkatan kematian.

Baca Juga: Rekor lagi, harga emas Antam naik Rp 6.000 ke Rp 1.054.000 per gram pada Kamis (6/8)

Tingginya kasus corona menyebabkan situasi masa depan ekonomi global yang tidak pasti. Kebijakan pembatasan pergerakan atau bahkan lockdown suatu wilayah, menyebabkan roda bisnis di banyak negara tersendat. Itu sebabnya, investor banyak yang melirik emas sebagai investasi alternatif. 

Keempat, suku bunga rendah.

Melansir Reuters, The Federal Reserve mengumumkan bahwa pandemi Covid-19 masih menjadi ancaman ekonomi dalam jangka menengah. Itu sebabnya, bank sentral AS tersebut akan mempertahankan suku bunga rendah sampai mereka meyakini bahwa perekonomian telah melewati fase terburuknya.




TERBARU

[X]
×