Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas melemah pada Senin (15/9/2025) pagi, tertekan oleh aksi ambil untung dan penguatan dolar, meskipun penurunannya terbatas karena investor menantikan pertemuan Federal Reserve AS yang diperkirakan akan memangkas suku bunga.
Mengutip Reuters, harga emas spot turun 0,2% menjadi US$ 3.633,86 per ons troi, pada pukul 01.52 GMT. Harga emas batangan naik sekitar 1,6% minggu lalu, mencapai rekor tertinggi US$ 3.673,95 per ons troi pada hari Selasa.
Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember turun 0,4% menjadi US$ 3.671,30.
"Emas tampak overbought secara teknis, yang mendorong aksi ambil untung di awal minggu ini. Ketahanan dolar AS juga merupakan faktor lain yang merugikan emas," ujar Kepala Analis Pasar KCM Trade, Tim Waterer.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 2.000 Jadi Rp 2.093.000 per Gram, Senin (15/9)
Indeks dolar AS naik tipis 0,1%, membuat emas batangan yang dihargakan dalam dolar AS lebih mahal bagi pembeli luar negeri.
Indeks kekuatan relatif (RSI) emas saat ini berada di angka 75, menunjukkan logam tersebut overbought.
RSI adalah indikator momentum yang berkisar antara 0 hingga 100, dengan angka di atas 70 biasanya menunjukkan kondisi overbought, yang berarti aset tersebut mungkin terlalu mahal atau akan mengalami pullback.
"Periode konsolidasi merupakan skenario yang layak untuk emas, sementara setiap penurunan menuju level support di US$ 3.500 kemungkinan akan menarik pembeli selama The Fed mempertahankan sikap dovish-nya," kata Waterer.
Baca Juga: Harga Emas Terkoreksi Senin (15/9) Pagi, Pasar Menanti Penurunan Suku Bunga The Fed
Data inflasi yang dirilis Kamis lalu sedikit di atas ekspektasi, tetapi pasar yakin hal ini tidak akan menghalangi The Fed untuk memangkas suku bunga seperempat poin persentase yang telah lama diantisipasi pada hari Rabu.
Pertemuan kebijakan The Fed minggu ini berlangsung di tengah berbagai tantangan, termasuk sengketa hukum mengenai kepemimpinannya dan upaya untuk mengonfirmasi calon Presiden AS Donald Trump untuk Dewan Gubernur.
"Meskipun kami melihat risiko terhadap perkiraan kami untuk harga US$ 4.000 per ons troi pada pertengahan 2026 cenderung ke arah positif, peningkatan durasi spekulatif meningkatkan risiko penurunan taktis, karena posisi cenderung berbalik arah," kata Goldman Sachs dalam sebuah catatan pada hari Jumat.