Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas mencapai rekor tertinggi baru pada Selasa (9/9/2025), bertahan jauh di atas level US$ 3.600 yang ditembus pada sesi sebelumnya, karena meningkatnya spekulasi pemangkasan suku bunga AS melemahkan dolar dan mendorong imbal hasil obligasi lebih rendah, meningkatkan permintaan untuk logam mulia tersebut.
Mengutip Reuters, Selasa (9/9/2025) harga emas spot naik 0,4% menjadi US$ 3.654,09 per ons troi pada pukul 09.31 GMT, setelah mencapai rekor tertinggi US$ 3.659,10 di awal sesi perdagangan.
Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik 0,4% menjadi US$ 3.693 per ons troi.
Baca Juga: Harga Emas Sentuh Rekor Tertinggi, Saham Emiten Tambang Menguat Selasa (9/9/2025)
Harga emas telah naik hampir 39% tahun ini, setelah melonjak 27% pada tahun 2024, didorong oleh pelemahan dolar, akumulasi bank sentral yang kuat, kebijakan moneter yang dovish, dan meningkatnya ketidakpastian global.
Indeks dolar jatuh ke level terendah hampir tujuh minggu terhadap mata uang utama lainnya, membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya, sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun bertahan di dekat level terendah lima bulan.
"Para investor optimistis atas keyakinan pasar terhadap pemangkasan suku bunga, yang mendorong emas ke rekor tertinggi baru. Dolar yang melemah juga membantu membuka jalan bagi US$ 3.600, sementara arus masuk yang didukung emas batangan dan pembelian oleh bank sentral menambah kuatnya kombinasi pendorong tersebut," kata Han Tan, kepala analis pasar di Nemo.money.
Para pedagang memperkirakan peluang 88% untuk pemangkasan suku bunga Federal Reserve sebesar 25 basis poin minggu depan dan peluang 12% untuk pemangkasan jumbo sebesar 50 basis poin, menurut perangkat FedWatch CME Group.
Baca Juga: Emas Terbang! Tembus Rekor Baru US$ 3.654, Ini Pemicunya!
Hal ini terjadi setelah data hari Jumat menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS melemah tajam di bulan Agustus.
Suku bunga yang lebih rendah menekan dolar dan imbal hasil obligasi, meningkatkan daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Investor kini menunggu data harga produsen AS pada hari Rabu dan data harga konsumen pada hari Kamis untuk isyarat pemangkasan suku bunga lebih lanjut.
"Kemungkina emas spot mendekati US$ 3.700 minggu ini jika pasar melihat revisi data ketenagakerjaan AS yang jauh lebih rendah dan angka IHK yang sangat rendah," kata Tan.
"Harga emas (bisa menyentuh) US$ 4.000 pada tahun 2025, kemungkinan besar membutuhkan pemangkasan suku bunga The Fed yang lebih cepat dari perkiraan, seiring dengan penurunan cepat independensi atau kepercayaan The Fed terhadap kebijakan fiskal AS," tambah Tan.