kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.936.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.395   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.907   -61,50   -0,88%
  • KOMPAS100 997   -14,27   -1,41%
  • LQ45 765   -9,88   -1,28%
  • ISSI 225   -2,18   -0,96%
  • IDX30 397   -4,54   -1,13%
  • IDXHIDIV20 466   -5,69   -1,21%
  • IDX80 112   -1,62   -1,42%
  • IDXV30 115   -1,15   -0,99%
  • IDXQ30 128   -1,29   -0,99%

Harga Emas Melemah Seiring Prospek Pemangkasan Suku Bunga The Fed yang Terbatas


Jumat, 20 Juni 2025 / 11:04 WIB
Harga Emas Melemah Seiring Prospek Pemangkasan Suku Bunga The Fed yang Terbatas
ILUSTRASI. Batangan emas ditampilkan di sebuah toko perhiasan emas di kota Chandigarh, India utara, 8 Mei 2012. arga emas melemah pada perdagangan Jumat (20/6) dan berada di jalur penurunan mingguan, dipengaruhi oleh penguatan dolar AS


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Harga emas melemah pada perdagangan Jumat (20/6) dan berada di jalur penurunan mingguan, dipengaruhi oleh penguatan dolar AS serta ekspektasi pemangkasan suku bunga yang lebih kecil dari Federal Reserve. 

Sentimen tersebut mengimbangi dukungan dari meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Pada pukul 02.45 waktu setempat, harga emas spot tercatat turun 0,5% menjadi US$ 3.355,49 per ons, dengan penurunan mingguan sejauh ini mencapai 2,2%. Sementara itu, harga emas berjangka AS juga turun 1% ke level US$ 3.371,80 per ons.

"Saat ini ada banyak situasi yang tidak menentu di Timur Tengah yang menyebabkan para pedagang tidak mengambil posisi agresif baik di sisi panjang maupun sisi pendek dari perdagangan spektrum," ujar Kelvin Wong, analis pasar senior Asia Pasifik di OANDA.

Baca Juga: Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi, Dipicu Prospek Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Ketegangan di Timur Tengah meningkat tajam pada Kamis, ketika Israel membombardir situs nuklir Iran.

Sebagai balasan, Iran meluncurkan rudal dan melakukan serangan pesawat nirawak ke wilayah Israel, termasuk ke sebuah rumah sakit pada malam hari. Hingga kini, belum ada indikasi dari kedua belah pihak untuk mengakhiri eskalasi konflik.

Gedung Putih menyampaikan bahwa Presiden Donald Trump akan memutuskan dalam dua minggu ke depan apakah Amerika Serikat akan terlibat dalam perang udara antara Israel dan Iran. Hal ini menambah tekanan kepada Teheran agar bersedia duduk di meja perundingan.

Di sisi kebijakan moneter, Trump kembali mendesak Federal Reserve untuk memangkas suku bunga, bahkan menyatakan bahwa suku bunga seharusnya diturunkan sebesar 2,5 poin persentase.

Namun demikian, The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pada hari Rabu lalu, dengan proyeksi dua kali pemangkasan suku bunga masing-masing seperempat poin sepanjang tahun ini.

Baca Juga: Pelemahan Inflasi AS dan Spekulasi Pemangkasan Bunga The Fed Angkat Harga Emas

"Perkembangan ekonomi makro, khususnya imbal hasil yang stabil dan penguatan USD yang baru, belum mendukung harga (emas)," tulis analis ANZ dalam sebuah catatan.

"Meningkatnya ekspektasi inflasi dan sikap hati-hati The Fed telah membebani ekspektasi pasar seputar jumlah pemotongan suku bunga tahun ini," tambah mereka.

Dolar AS diperkirakan akan mencatat kenaikan mingguan terbesar dalam lebih dari satu bulan pada Jumat ini. Dolar yang lebih kuat membuat emas menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Baca Juga: Perang Tarif Trump Berpotensi Memicu Kenaikan Suku Bunga The Fed

Sementara itu, harga logam mulia lainnya juga mengalami pelemahan. Perak spot turun 1,6% menjadi US$ 35,82 per ons. Paladium turun 0,7% ke level US$ 1.042,92, dan platinum melemah 1,5% ke US$ 1.287,47 per ons. Namun, platinum masih berada di jalur kenaikan mingguan untuk ketiga kalinya berturut-turut sejak Desember 2021.

Selanjutnya: China Banjiri Brasil dengan Mobil Listrik Murah, Produsen Lokal Ketar-ketir

Menarik Dibaca: BMKG: Cuaca Hujan Lebat Masih Berpotensi Terjadi hingga Akhir Juni 2025




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×