Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - MELBOURNE. Harga emas beringsut lebih rendah pada awal perdagangan sesi Asia. Koreksi terjadi setelah imbal hasil US Treasury naik dan proyeksi kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve yang agresif mengurangi permintaan untuk emas batangan.
Rabu (4/5) pukul 08.00 WIB, harga emas spot turun 0,1% ke US$ 1.865,31 per ons troi. Serupa, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Juni 2022 turun 0,2% menjadi US$ 1.866,1 per ons troi.
Pada pagi ini, imbal hasil US Treasury tenor acuan 10-tahun menguat setelah sempat turun dari angka 3% utama di sesi sebelumnya. Kenaikan terjadi jelang keputusan The Fed yang diharapkan mengerek suku bunga 50 basis poin untuk menahan inflasi yang melonjak.
Dalam pertemuan FOMC, bank sentral AS akan mengumumkan keputusannya tentang suku bunga pada hari Rabu, dan merinci rencana untuk mengurangi neraca The Fed US$ 8,9 triliun.
Baca Juga: Harga Emas Spot Ditutup Menguat Tipis ke US$ US$ 1.868,1 Per Ons Troi
Sementara emas dipandang sebagai lindung nilai inflasi, suku bunga AS jangka pendek yang lebih tinggi dan imbal hasil obligasi cenderung meningkatkan biaya peluang memegang emas, yang tidak menghasilkan apa-apa.
Di sisi lain, dolar AS tetap mendekati posisi puncak lebih dari 20 tahun, yang membuat emas kurang menarik bagi pembeli dengan menggunakan mata uang lainnya.
Selama ini, emas juga dilihat sebagai penyimpan nilai yang aman selama masa krisis ekonomi dan politik.
Kilau emas sempat kembali menyilaukan setelah pasukan Rusia menggempur target di Ukraina timur pada hari Selasa, bahkan ketika Uni Eropa bersiap untuk menjatuhkan sanksi minyak ke Moskow.