kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga emas turut terombang-ambing kasus dan virus corona


Sabtu, 14 November 2020 / 17:10 WIB
Harga emas turut terombang-ambing kasus dan virus corona


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan infeksi corona secara global memicu kembali kekhawatiran akan dampaknya terhadap ekonomi. Potensi jangkauan vaksin Covid-19 yang perlu waktu lama juga menjadi perhatian pasar. Alhasil, harga emas menguat pada perdagangan terakhir pekan ini.

Harga emas spot menguat 0,66% ke US$ 1.889,20 per ons troi pada perdagangan Jumat (13/11). Dalam sepekan, harga emas spot masih turun 3,18%.

Sedangkan harga emas kontrak pengiriman Desember 2020 di Commodity Exchange berada di US$ 1.886,20 per ons troi, menguat 0,69% dalam sehari. Harga emas berjangka ini turun 3,36% dalam sepekan terakhir.

"Kita melihat Covid-19 meluas di Amerika Serikat (AS) dan ketidakpastian mengenai hal ini serta potensi kerusakan ekonomi lagi dalam beberapa bulan mendatang, mendukung kenaikan harga emas," kata Jim Wyckoff, analis senior Kitco Metals kepada Reuters.

Baca Juga: Harga emas Antam hari ini naik Rp 7.000 ke Rp 985.000 per gram, Sabtu (14/11)

Penurunan harga emas dalam sepekan ini terutama disebabkan oleh euforia awal atas pengumuman vaksin Pfizer dan BioNTech yang efektif 90% di awal pekan lalu. "Semua orang sangat senang dengan vaksin tersebut, tetapi kemudian kesadaran yang suram muncul bahwa vaksin itu mungkin tidak akan tersedia untuk konsumsi masyarakat umum sampai akhir musim dingin atau musim semi dan sampai saat itu, kita harus melewati beberapa kesulitan yang besar," Kata Wyckoff. 

Pelemahan nilai tukar dolar AS juga menopang kenaikan harga emas jelang akhir pekan. Sementara lonjakan kasus corona juga bisa menyebabkan pengucuran stimulus lebih besar.

Stimulus yang besar ini kemungkinan bisa menyebabkan inflasi. "Jadi, pasar keuangan mengantisipasi aliran dana dan menghitung potensi inflasi," kata Eli Tesfaey, senior market strategist RJO Futures.

Emas menjadi lindung nilai terhadap inflasi dan pelemahan nilai tukar yang bisa terjadi akibat stimulus besar-besaran.

Baca Juga: Vietnam bersiap menghadapi Topan Vamco yang telah menewaskan 53 orang di Filipina



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×