Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Harga komoditas seperti emas, minyak mentah dan jagung terus melonjak. Bahkan pada transaksi perdagangan hari ini, kenaikannya merupakan yang tertinggi dalam lima dekade. Terdongkraknya harga komoditas lebih didorong adanya spekulasi bahwa pemangkasan suku bunga oleh Amerika Serikat (AS) dan China juga turut mendorong tingginya permintaan bahan baku.
Selain itu, kenaikan harga komoditas juga dipicu oleh melemahnya nilai dolar dan adanya rebound sejumlah saham di bursa regional dan global.
“Pasar sepertinya sangat suka dengan pemangkasan suku bunga sehingga menyebabkan kenaikan sejumlah harga komoditas. Saya melihat saat ini investor sangat senang,” jelas Darren Heathcote, head of trading Investec Bank Ltd.
Emas mengalami peningkatan seiring melemahnya nilai dolar di bawah US$ 1,30 per euro untuk pertama kalinya pada minggu ini. Dalam tiga hari belakangan, harga emas untuk kontrak pengantaran cepat sudah naik 5,2%.
Sementara itu, di New York Mercantile Exchange pukul 11.01 waktu setempat, harga minyak mentah untuk pengantaran bulan Desember naik 3,2% menjadi US$ 69,69 per barel. Sedangkan di Singapura, harga minyak sudah naik 7,6%. Meski demikian, dibanding dengan harga rekor tertinggi pada 11 Juli lalu sebesar US$ 147,27 per barel, harga minyak sudah turun 53%.
Sedangkan harga kontrak berjangka jagung untuk pengantaran Desember naik 2,4% menjadi US$ 4,31 per bushel. Sedangkan gandum dan kedelai terdongkrak dan mengalami kenaikan tertinggi dalam 20 tahun terakhir.