kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.806.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.585   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Harga Minyak Anjlok Terseret Kekhawatiran Resesi, Tetapi Catat Kenaikan Minggu Ketiga


Sabtu, 29 Maret 2025 / 06:41 WIB
Harga Minyak Anjlok Terseret Kekhawatiran Resesi, Tetapi Catat Kenaikan Minggu Ketiga
ILUSTRASI. harga minyak mentah acuan kompak melemah di akhir pekan namun cetak kenaikan untuk pekan ini


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak mentah melemah karena kekhawatiran bahwa perang tarif Amerika Serikat (AS) dapat memicu resesi global. Tetapi, Harga minyak naik untuk minggu ketiga berturut-turut setelah Washington meningkatkan tekanan pada anggota OPEC Venezuela dan Iran.

Jumat (28/3), harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Mei 2025 ditutup turun 40 sen atau 0,5% ke US$ 73,63 per barel. 

Sejalan, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kotrak pengiriman Mei 2025 ditutup melemah 56 sen atau 0,8% ke US$ 69,36 per barel.

Secara mingguan, harga minyak mentah Brent naik 1,9% dan WTI menguat 1,6%. Sejak mencapai titik terendah beberapa bulan pada awal Maret, harga minyak mentah Brent naik lebih dari 7%, dan harga minyak mentah WTI naik lebih dari 6%.

Sentimen bagi minyak datang dari rencana Presiden AS Donald Trump untuk mengumumkan tarif timbal balik yang menargetkan berbagai jenis impor, yang berlaku mulai tanggal 2 April.

Perang dagang membuat para investor khawatir tentang potensi resesi, menurut para analis JPMorgan kepada para klien.

Baca Juga: Harga Minyak Terkoreksi Tipis, Investor Bersiap Hadapi Tarif Dagang Trump

"Kekhawatiran tentang perang dagang, ditambah dengan meningkatnya ketidakpastian kebijakan AS, sangat membebani sentimen," kata mereka.

Meskipun risiko resesi meningkat, indikator permintaan minyak frekuensi tinggi telah bertahan relatif baik untuk saat ini, catat JPMorgan.

Data pertengahan minggu dari Badan Informasi Energi menunjukkan persediaan minyak mentah AS turun 3,3 juta barel menjadi 433,6 juta barel minggu lalu, dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk penarikan 956.000 barel.

"Tema utama minggu ini adalah pemerintahan Trump meningkatkan tekanan pada rezim Maduro di Venezuela," kata analis Barclays Amarpreet Singh.

Trump pada hari Senin mengumumkan tarif baru sebesar 25% pada calon pembeli minyak mentah Venezuela, beberapa hari setelah sanksi AS yang menargetkan impor minyak mentah Iran dari Tiongkok.

Langkah-langkah tersebut dapat memperburuk penurunan produksi minyak mentah Venezuela yang diantisipasi sebesar 200.000 barel per hari tahun ini, kata Singh.

Hal ini telah memperparah ketidakpastian bagi pembeli dan menyebabkan perdagangan minyak Venezuela ke pembeli utama Tiongkok terhenti. Di tempat lain, sumber mengatakan Reliance Industries India, operator kompleks penyulingan minyak terbesar di dunia, akan menghentikan impor minyak Venezuela.

Pasar minyak menyesuaikan kembali ekspektasi pasokan global sebagai akibat dari sanksi AS terhadap Venezuela dan Iran, dengan Trump berjanji untuk mendorong ekspor minyak Iran ke nol. 

AS telah mengeluarkan empat putaran sanksi yang menargetkan penjualan minyak Iran sejak Trump kembali ke Gedung Putih. 

Analis StoneX Alex Hodes mengatakan kuartal kedua seharusnya lebih ketat dari yang diperkirakan sebelumnya. 

Baca Juga: Wall Street Anjlok: S&P 500, Nasdaq dan Dow Ditutup Ambles Lebih dari 1,5%

"Jika ada pengurangan dalam barel minyak mentah Venezuela atau Iran di pasar, ini tentu akan menjadi perkembangan yang menguntungkan." 

Kelompok OPEC+ akan memulai program peningkatan produksi minyak bulanannya pada bulan April. Kelompok tersebut, yang terdiri dari OPEC dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia, kemungkinan akan terus meningkatkan produksi minyak pada bulan Mei, Reuters melaporkan pada hari Senin.

Selanjutnya: Resep Kari Ayam Bumbu Meresap, Teman Makan Ketupat yang Nikmat saat Lebaran

Menarik Dibaca: Resep Kari Ayam Bumbu Meresap, Teman Makan Ketupat yang Nikmat saat Lebaran


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×