kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.564.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 16.320   -17,00   -0,10%
  • IDX 7.003   46,68   0,67%
  • KOMPAS100 1.038   9,02   0,88%
  • LQ45 811   9,96   1,24%
  • ISSI 212   1,00   0,47%
  • IDX30 417   5,53   1,34%
  • IDXHIDIV20 498   7,25   1,48%
  • IDX80 119   1,09   0,93%
  • IDXV30 123   1,21   0,99%
  • IDXQ30 138   1,93   1,42%

Harga Minyak Ditutup Anjlok Lebih Dari 1%, Terseret Perkiraan Permintaan Energi AS


Rabu, 15 Januari 2025 / 05:44 WIB
Harga Minyak Ditutup Anjlok Lebih Dari 1%, Terseret Perkiraan Permintaan Energi AS
ILUSTRASI. harga minyak mentah kompak melemah


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - HOUSTON. Harga minyak mentah anjlok setelah badan pemerintah Amerika Serikat (AS) memperkirakan permintaan minyak AS stabil pada 2025 sambil menaikkan perkiraan pasokannya. Penurunan dibatasi oleh sanksi baru AS atas ekspor minyak Rusia ke India dan China.

Selasa (14/1), Harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Maret 2025 ditutup melemah US$ 1,09 atau 1,35% menjadi US$ 79,92 per barel. 

Sejalan, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Februari 2025 ditutup melemah US$ 1,3 atau 1,67% ke US$ 77,50 per barel.

Pada hari Senin, harga minyak naik 2% setelah Departemen Keuangan AS pada hari Jumat menjatuhkan sanksi kepada Gazprom Neft dan Surgutneftegas serta 183 kapal yang mengangkut minyak sebagai bagian dari apa yang disebut armada tanker bayangan Rusia.

Pada hari Selasa, Energy Information Administration (EIA) mengatakan, permintaan minyak AS akan tetap stabil pada 20,5 juta barel per hari (bph) pada tahun 2025 dan 2026, dengan produksi minyak domestik naik menjadi 13,55 juta bph, meningkat dari perkiraan EIA sebelumnya sebesar 13,52 juta bph untuk tahun ini.

Baca Juga: Harga Minyak di Dekat Level Tertinggi 4 Bulan Selasa (14/1), Brent ke US$80,48

Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group, mengatakan, pasar mengantisipasi prospek energi jangka pendek EIA untuk melihat apakah kenaikan pasokan yang diprediksi akan berbalik.

"Mereka menunggu untuk melihat apakah kelebihan pasokan yang diprediksi EIA sebelumnya masih dalam perkiraan," kata Flynn.

Sementara, analis masih mengharapkan dampak harga yang signifikan pada pasokan minyak Rusia dari sanksi baru, dampaknya pada pasar fisik mungkin tidak terlalu terasa dibandingkan dengan volume yang terpengaruh.

Analis ING memperkirakan, sanksi baru tersebut berpotensi menghapus seluruh surplus 700.000 barel per hari yang mereka perkirakan untuk tahun ini, tetapi mengatakan dampak sebenarnya mungkin lebih rendah.

"Pengurangan arus sebenarnya kemungkinan akan lebih sedikit, karena Rusia dan pembeli menemukan cara untuk menghindari sanksi ini," kata mereka dalam sebuah catatan.

Ketidakpastian tentang permintaan dari pembeli utama China dapat mengurangi dampak dari pasokan yang lebih ketat. Impor minyak mentah China turun pada tahun 2024 untuk pertama kalinya dalam dua dekade di luar pandemi COVID-19, data resmi menunjukkan pada hari Senin.

Selanjutnya: Porsi dan Tenor DHE-SDA Masih Dibahas

Menarik Dibaca: Redeem Gift Code Ojol The Game 15 Januari 2025 Terkini Berikut, yuk



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×