kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Harga Minyak Dunia Terpeleset, US$ 36 per Barel


Kamis, 15 Januari 2009 / 12:43 WIB
Harga Minyak Dunia Terpeleset, US$ 36 per Barel


Sumber: Bloomberg |

SINGAPURA. Minyak mentah kembali jatuh untuk hari yang ke-dua di New York setelah pemerintah melaporkan menciutnya permintaan minyak sehingga membikin persediaan minyak mentah di AS menggemuk di level yang paling tinggi dalam 16 bulan terakhir ini.

Persediaan minyaak mentah meningkat 1,14 juta barel menjadi 326,6 juta barel minggu lalu, paling tinggi sejak 31 Agustus 2007. Hal ini dibeberkan oleh Departemen Energi AS.

Sementara itu suplai bensin dan hasil penyulingan bahan bakar juga menggelembung. Padahal, permintaan bahan bakar menyusut 6%, penyusutan yang paling besar dalam rentang waktu satu minggu, sepanjang lima tahun belakangan ini. Apalagi, The Fed melaporkan bahwa perekonomian AS melemah dalam beberapa bulan terakhir ini.

"Data terus-menerus menunjukkan bahwa permintaan minyak secara keseluruhan kian melemah," kata David Moore, Commodity Strategist Commonwealth Bank of Australia Ltd. di Sydney.

Harga minyak mentah untuk pengiriman Februari merosot sebesar 73 sen atau 2% menjadi US$ 36,55 per barel di New York Mercantile Exchange; dan diperdagangkan di level US$ 36,66 per barel pada pukul 11.14 waktu Singapura.

Kemarin, futures juga merosot sebesar 50 sen, atau 1,3% menjadi US$ 37,28 per barel di New York, paling mini sejak 24 Desember 2008. Futures telah terjun bebas sebesar 60% dari tahun lalu.

Persediaan minyak mentah di AS diprediksikan akan menggemuk sebesar 2,5 juta barel per 9 Januari 2009. Hal ini muncul dari perkiraan tengah 15 analis yang disurvei oleh Bloomberg. Kenaikan minggu lalu membuat persediaan minyak mentah di AS naik 10% daripada rata-rata lima tahun di periode yang sama.

"Persediaan minyak mentah di seluruh dunia cukup untuk menutupi konsumsi selama 84 hari. Dan ini merupakan rekor yang cukup tinggi," kata Jan de Laat, Global Head of Energy, Trade and Commodity Finance Rabobank International, dalam wawancaranya dengan Bloomberg Television.

Minyak mentah jenis Brent untuk pengiriman Februari turun menjadi US$ 44,97 per barel, atau turun sebesar 28 sen di ICE Futures Europe exchange London pad apukul 10.21 waktu Singapura. Minyak

Kontrak yang lebih aktif di bulan Maret senilai US$ 47,25 per barel atau turun 37 sen pada pukul 10.57 waktu Singapura.

Harga minyak mentah jenis Brent di London untuk pengiriman Februari lebih tinggi US$ 7 per barel ketimbang West Texas Intermediate, yang juga diperdagangkan di New York untuk pengiriman yang sama.

Persediaan bensin naik 2,07 juta barel menjadi 213,5 juta barel, lebih tinggi dari yang diprediksikan oleh para analis sebelumnya, yaitu 1,85 juta barel.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×