kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Harga minyak jatuh setelah serangan AS dan sekutunya ke Suriah


Senin, 16 April 2018 / 14:26 WIB
Harga minyak jatuh setelah serangan AS dan sekutunya ke Suriah
ILUSTRASI. Harga minyak


Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak jatuh lebih dari 1% pada Senin (16/4) ketika pasar dibuka menyusul serangan udara barat di Suriah selama akhir pekan. Kenaikan pengeboran minyak di AS juga turut menyeret harga turun.

Minyak mentah Brent berjangka berada di US$ 71,78 per barel pada 06:43 GMT atau 13.43 WIB. Itu berarti harga turun 80 sen, setara 1,10% dibanding penutupan terakhir.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS juga turun 68 sen atau 1,01% ke US$ 66,71 per barel.

Para trader mengatakan pasar di Asia bersikap hati-hati setelah pengeboman Suriah akhir pekan lalu. 

"Setelah serangan terkoordinasi terhadap Suriah, harga minyak secara signifikan lebih rendah ... (tetapi) dampaknya tampak kompak dan berlebihan," kata Sukrit Vijayakar, direktur konsultan energi Trifecta.

Pasar minyak juga mendapat tekanan dari kenaikan aktivitas pengeboran minyak AS.

Perusahaan energi AS menambahkan tujuh rig pengeboran minyak untuk produksi baru dalam seminggu hingga 13 April, sehingga total menjadi berjumlah 815. Ini merupakan angka tertinggi sejak Maret 2015. Demikian Reuters mengutip perusahaan jasa energi Baker Hughes pada Jumat (13/4) lalu.

Meskipun demikian, dihitung sejak harga terendah pada Februari 2018 lalu, Brent masih naik lebih dari 16% karena permintaan yang sehat dan juga karena konflik dan ketegangan di Timur Tengah.

Meskipun Suriah sendiri bukan produsen minyak yang signifikan, Timur Tengah yang lebih luas adalah eksportir minyak mentah dunia yang paling penting dan ketegangan di kawasan ini cenderung menempatkan pasar minyak di ujung tanduk.

"Investor terus khawatir tentang dampak dari konflik yang lebih luas di Timur Tengah," kata bank ANZ.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×