kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.274   11,00   0,07%
  • IDX 7.883   -43,82   -0,55%
  • KOMPAS100 1.106   -7,40   -0,66%
  • LQ45 821   -8,38   -1,01%
  • ISSI 264   -0,89   -0,34%
  • IDX30 424   -4,59   -1,07%
  • IDXHIDIV20 492   -5,12   -1,03%
  • IDX80 124   -1,31   -1,05%
  • IDXV30 132   -1,63   -1,22%
  • IDXQ30 137   -1,56   -1,12%

Harga Minyak Melemah di Pagi Ini (26/8) Usai Mencapai Level Tertinggi dalam 2 Minggu


Selasa, 26 Agustus 2025 / 07:46 WIB
Harga Minyak Melemah di Pagi Ini (26/8) Usai Mencapai Level Tertinggi dalam 2 Minggu
ILUSTRASI. Selasa (26/8/2025), harga Brent melemah 0,23% menjadi US$ 68,64 per barel dan WTI turun 0,25% ke US$ 64,64 per barel


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Harga minyak melemah setelah melonjak hampir 2% pada sesi sebelumnya, karena para pedagang terus mencermati perkembangan konflik Rusia-Ukraina untuk potensi dampaknya terhadap pasokan bahan bakar dari wilayah tersebut.

Selasa (26/8/2025) pukul 07.30 WIB, harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Oktober 2025 turun 16 sen atau 0,23% menjadi US$ 68,64 per barel. 

Sejalan, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Oktober 2025 juga melemah 16 sen atau 0,25% ke US$ 64,64 per barel.

Kedua kontrak mencapai level tertingginya dalam lebih dari dua minggu pada hari Senin (25/8/2025), dengan harga minyak mentah WTI berjangka naik di atas rata-rata pergerakan 100 hari.

"Risiko harga minyak mentah tampaknya condong ke arah kenaikan lebih lanjut, terutama jika harga bertahan di atas level resistance US$ 64 - US$ 65," ujar analis IG dalam sebuah catatan.

Baca Juga: Update Harga Minyak Dunia Senin (25/8): Brent ke US$67,86 dan WTI ke US$63,81

Reli harga minyak pada hari Senin terutama didorong oleh kekhawatiran akan gangguan pasokan karena Ukraina menyerang infrastruktur energi Rusia, dan karena para pedagang mengantisipasi sanksi AS lebih lanjut terhadap minyak Rusia.

Serangan tersebut mengganggu pemrosesan dan ekspor minyak Moskow, menyebabkan kelangkaan bensin di beberapa wilayah Rusia, dan merupakan respons terhadap kemajuan Moskow di garis depan dan gempurannya terhadap fasilitas gas dan listrik Ukraina.

Barclays, dalam sebuah catatan kepada klien pada hari Senin, mengatakan bahwa harga minyak masih berada dalam kisaran yang ketat di tengah volatilitas geopolitik dan fundamental yang relatif tangguh.

Presiden AS Donald Trump telah memperbarui ancamannya untuk menjatuhkan sanksi kepada Rusia jika tidak ada kemajuan menuju kesepakatan damai dalam dua minggu ke depan.

Para pedagang juga tengah menunggu data inventaris AS terbaru dari American Petroleum Institute (API) di kemudian hari, dengan ekspektasi menunjukkan penurunan stok minyak mentah dan bensin tetapi kemungkinan peningkatan inventaris sulingan.

Selanjutnya: Cara Menggambar Alis Alami yang Hasilkan Kesan Segar Tanpa Berlebihan

Menarik Dibaca: Cara Menggambar Alis Alami yang Hasilkan Kesan Segar Tanpa Berlebihan




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×