kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Minyak Melonjak 2,48% Terangkat Pelonggaran Covid-19 di China


Sabtu, 12 November 2022 / 07:12 WIB
Harga Minyak Melonjak 2,48% Terangkat Pelonggaran Covid-19 di China
ILUSTRASI. Harga minyak mentah Brent kontrak Januari 2023 naik US$ 2,32 atau 2,48% ke US$ 95,99 per barel pada Jumat (11/11).


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak menguat pada perdagangan Jumat (11/11) tetapi turun dalam sepekan terakhir setelah otoritas kesehatan di China melonggarkan beberapa pembatasan Covid-19. Pelonggaran aktivitas China menambah harapan untuk peningkatan aktivitas ekonomi dan permintaan di importir minyak mentah utama dunia.

Harga minyak mentah Brent kontrak Januari 2023 di ICE Futures ditutup naik US$ 2,32 atau 2,48% ke US$ 95,99 per barel pada Jumat (11/11). Meski naik dalam dua hari perdagangan terakhir, harga minyak acuan internasional ini turun 2,62% dalam sepekan.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup naik US$ 2,49 atau 2,88% ke US$ 88,96 per barel. Harga minyak acuan AS ini turun 3,94% pada minggu ini.

Pelonggaran pembatasan termasuk mempersingkat waktu karantina untuk kontak dekat kasus dan pelancong yang masuk selama dua hari. China juga menghilangkan hukuman pada maskapai penerbangan karena membawa penumpang yang terinfeksi.

Baca Juga: Pekan Kedua November 2022, Terjadi Inflasi 0,11%

Kontrak minyak acuan turun selama seminggu karena meningkatnya persediaan minyak AS dan kekhawatiran yang tersisa atas permintaan bahan bakar yang dibatasi di China. Tetapi kenaikan akhir pekan mempersempit penurunan harga minyak.

"Respons China yang berubah terhadap kasus Covid-19 yang sangat tinggi telah menambah volatilitas harga pasar minyak dan jika kebijakan baru China ini berlanjut, komoditas energi dapat siap untuk menghapus sebagian besar penurunan minggu ini," kata Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch dan Associates LLC di Galena, Illinois kepada Reuters.

Dolar AS yang lebih lemah juga mendukung harga minyak karena membuat komoditas lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lain.

Harga minyak juga naik pada hari Jumat setelah inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan memperkuat harapan bahwa Federal Reserve akan memperlambat kenaikan suku bunga, meningkatkan peluang soft landing untuk ekonomi terbesar dunia itu.

Baca Juga: Harga Minyak Terkoreksi, Dipicu Kelanjutan Kebijakan Nol Covid di China

Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan OPEC+ akan tetap berhati-hati pada produksi minyak. Dia menyebut bahwa anggota melihat ketidakpastian dalam ekonomi global menjelang pertemuan OPEC+ berikutnya pada bulan Desember, menurut laporan Bloomberg News.

OPEC+ bulan lalu sepakat untuk memangkas produksi secara tajam. OPEC+ akan bertemu lagi pada 4 Desember untuk menetapkan kebijakannya.

Kasus Covid-19 China melonjak ke level tertinggi sejak penguncian di Shanghai awal tahun ini. Baik Beijing dan Zhengzhou melaporkan rekor kasus harian.

Selain perintah kerja dari rumah yang mengurangi mobilitas dan permintaan bahan bakar, perjalanan melintasi China tetap tenang karena orang-orang ingin menghindari risiko terjebak dalam karantina, kata analis ANZ Research dalam sebuah catatan.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×