kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Harga Minyak Mentah Ditutup Anjlok 1% di Tengah Penundaan Pertemuan OPEC+


Kamis, 23 November 2023 / 05:54 WIB
Harga Minyak Mentah Ditutup Anjlok 1% di Tengah Penundaan Pertemuan OPEC+
ILUSTRASI. harga minyak anjlok 1% di tengah rencana penundaan pertemuan kebijakan OPEC+


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - LONDON. Harga minyak mentah anjlok setelah OPEC+ menunda pertemuan tingkat menteri yang diperkirakan akan membahas pengurangan produksi minyak dari Minggu (26/11) menjadi Kamis (30/11). Penundaan itu dilakukan lantara para produsen kesulitan untuk menyepakati tingkat produksi dan kemungkinan pengurangan.

Rabu (22/11), harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Januari 2024 ditutup melemah 0,94% ke US$ 81,67 per barel.

Sejalan, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Januari 2024 turun 0,86% ke US$ 77,1 per barel.

Sentimen utama yang menyeret harga minyak datang dari penundaan pertemuan OPEC+. Tiga sumber OPEC+ mengatakan, hal ini terkait dengan negara-negara Afrika dalam OPEC+, setelah pertemuan terakhirnya pada bulan Juni, menyebut bahwa kuota produksi tahun 2024 di Angola, Nigeria, dan Kongo bergantung pada tinjauan analis luar.

Sebelumnya analis dan sumber OPEC+ bilang pertemuan pada hari Minggu (26/11) diperkirakan mempertimbangkan perubahan lebih lanjut terhadap kesepakatan yang sudah membatasi pasokan hingga tahun 2024.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Bergerak Tipis, Investor Hati-hati Jelang Pertemuan OPEC+

“Ketidakpastian tidak pernah baik bagi pasar keuangan, pasar kini harus menunggu lebih lama untuk mendapatkan kejelasan apa yang akan dilakukan OPEC+ tahun depan,” kata analis UBS Giovanni Staunovo.

Penundaan pertemuan juga menunjukkan adanya perbedaan pandangan di antara anggota kelompok.

Usai berita terkait perselisihan di tubuh OPEC+ itu, harga minyak sempat anjlok hampir 5%. Brent telah jatuh dari level $98 pada akhir September, tertekan oleh meningkatnya pasokan dan kekhawatiran terhadap permintaan serta potensi perlambatan ekonomi.

Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak dan Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman sepakat untuk menunda pertemuan tersebut, kata sumber OPEC+ lainnya, mengutip masalah seputar produsen lain.

Pertemuan hari Minggu diperkirakan akan diadakan di kantor pusat OPEC di Wina. OPEC mengumumkan penundaan tersebut dalam sebuah pernyataan yang tidak menyebutkan apakah kelompok tersebut akan mengadakan pertemuan secara online atau secara langsung pada 30 November, meskipun tiga delegasi mengatakan pertemuan tersebut diperkirakan akan dilakukan secara langsung di Wina.

Beberapa analis memperkirakan OPEC+ kemungkinan akan memperpanjang atau bahkan memperdalam pengurangan pasokan minyak hingga tahun depan dan beberapa analis, termasuk Helima Croft dari RBC Capital, mengatakan Arab Saudi mungkin akan meminta anggota lain untuk berbagi tugas tersebut.

“Kami melihat adanya ruang bagi kelompok tersebut untuk melakukan pengurangan yang lebih dalam,” kata Croft minggu ini.

Baca Juga: Wall Street Ditutup Menguat Sebelum Libur Thanksgiving, Tiga Indeks Utama Perkasa

Sebelum pernyataan OPEC, Bloomberg News melaporkan bahwa pertemuan tersebut berpotensi ditunda untuk jangka waktu yang tidak ditentukan, mengutip para delegasi yang mengatakan Arab Saudi telah menyatakan ketidakpuasannya terhadap anggota lain mengenai jumlah produksi mereka.

Arab Saudi, Rusia, dan anggota OPEC+ lainnya telah menjanjikan pengurangan produksi minyak sekitar 5 juta barel per hari (bph), atau sekitar 5% dari permintaan global harian, dalam serangkaian langkah yang dimulai pada akhir tahun 2022.

Angka ini termasuk pengurangan sukarela sebesar 1 juta barel per hari oleh Arab Saudi dan pengurangan ekspor minyak Rusia sebesar 300.000 barel per hari, yang keduanya berlangsung hingga akhir tahun 2023.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×