kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Harga Minyak Mentah Stabil di Tengah Krisis Ekonomi China


Selasa, 05 September 2023 / 11:08 WIB
Harga Minyak Mentah Stabil di Tengah Krisis Ekonomi China
ILUSTRASI. harga brent turun 0,1% dan WTI naik 0,4% pada perdagangan siang ini (5/9)


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Harga minyak mentah cenderung datar karena data yang menunjukkan ekonomi China masih berjuang dalam pemulihan pasca pandemi mengimbangi ekspektasi perpanjangan pengurangan pasokan oleh anggota utama OPEC+, Arab Saudi dan Rusia.

Selasa (5/9) pukul 10.45 WIB, harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman bulan November 2023 turun tipis 0,10% menjadi US$ 88,91 per barel.

Sementara, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman bulan Oktober 2023 naik 0,4% ke US$ 85,89 per barel.

Arab Saudi diperkirakan akan memperpanjang pengurangan minyak secara sukarela hingga bulan Oktober dan Rusia akan mengumumkan kesepakatan pengurangan pasokan OPEC+ yang baru pada minggu ini, menurut wakil perdana menteri Arab Saudi.

Baca Juga: Harga Minyak Ditutup Naik di Tengah Prospek Perpanjangan Pengurangan Pasokan OPEC+

Moskow telah mengumumkan akan memangkas ekspor sebesar 300.000 barel per hari (bph) pada bulan September, menyusul pemotongan 500.000 bph pada bulan Agustus. Riyadh juga diperkirakan akan melanjutkan pemotongan sukarela sebesar 1 juta barel per hari pada bulan Oktober.

“Mengingat ekspektasi pasar, kecil kemungkinan kedua produsen akan menyimpang dari perpanjangan kontrak dan berisiko terjadinya aksi jual di pasar,” kata analis dari ING dalam catatan kliennya.

Pada sisi negatifnya, survei sektor swasta pada hari Selasa menunjukkan bahwa aktivitas jasa China berkembang pada laju paling lambat dalam delapan bulan karena lemahnya permintaan terus membebani perekonomian terbesar kedua di dunia dan stimulus gagal menghidupkan kembali konsumsi secara berarti.

Para analis mengatakan pasar telah memperhitungkan upaya China baru-baru ini untuk meningkatkan perekonomian, mengimbangi dukungan dari perkiraan pengurangan pasokan minyak.

Di Jepang, negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia, pengeluaran rumah tangga pada bulan Juli turun 5,0% dari tahun sebelumnya, lebih dalam dari perkiraan penurunan sebesar 2,5% dan berlanjut hingga penurunan bulan kelima.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×