kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Harga Minyak Mentah Stabil di Pagi Ini (18/4), Pasar Menanti Data PDB China


Selasa, 18 April 2023 / 07:39 WIB
Harga Minyak Mentah Stabil di Pagi Ini (18/4), Pasar Menanti Data PDB China
ILUSTRASI. Harga minyak stabil sambil menanti data ekonomi China


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak bertahan stabil di awal perdagangan hari ini setelah jatuh 2% di sesi sebelumnya. Kini pasar menanti rilis data ekonomi di China, mencari tanda-tanda pemulihan ekonomi dan pertumbuhan untuk mengimbangi melemahnya permintaan di tempat lain.

Selasa 918/4), harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Juni 2023 berada di US$ 84,76 per barel.

Sejalan, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Mei 2023 naik 5 sen ke US$ 80,88 per barel.

Harga minyak mentah acuan turun pada hari Senin (17/4) karena dolar Amerika Serikat (AS) menguat di tengah ekspektasi kemungkinan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan Mei 2023 yang dapat meredam harapan pemulihan ekonomi.

China akan merilis data produk domestik bruto (PDB), dengan data penjualan ritel dan produksi industri juga akan dirilis hari ini.

Baca Juga: Harga Minyak Ditutup Turun 2% Usai Dolar AS Menguat dan Kekhawatiran Suku Bunga

International Energy Agency (IEA) telah memperkirakan bahwa China akan bertanggung jawab atas sebagian besar pertumbuhan permintaan minyak di tahun 2023.

Namun IEA juga telah memperingatkan bahwa pengurangan produksi yang diumumkan oleh produsen OPEC+ berisiko memperburuk defisit pasokan minyak yang diharapkan pada paruh kedua tahun ini dan dapat merugikan konsumen dan pemulihan ekonomi global.

Di sisi lain, Koalisi Kelompok Tujuh (G7) akan mempertahankan batas harga US$ 60 per barel untuk minyak Rusia yang berlayar di laut, kata seorang pejabat koalisi, meskipun harga minyak mentah global meningkat dan beberapa negara meminta batas harga yang lebih rendah untuk membatasi pendapatan Moskow.

Sementara itu, produksi minyak mentah dan gas alam AS di tujuh cekungan serpih terbesar diperkirakan akan meningkat pada Mei ke rekor tertinggi, data dari Energy Information Administration (EUA) menunjukkan pada hari Senin.

Data industri tentang stok minyak mentah AS akan dirilis pada hari ini. Persediaan minyak mentah AS kemungkinan turun sekitar 2,5 juta barel pekan lalu, berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan Reuters.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×