kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.491.000   15.000   1,02%
  • USD/IDR 15.850   0,00   0,00%
  • IDX 7.196   61,44   0,86%
  • KOMPAS100 1.106   12,55   1,15%
  • LQ45 877   9,19   1,06%
  • ISSI 220   3,21   1,48%
  • IDX30 449   5,23   1,18%
  • IDXHIDIV20 541   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,64   1,31%
  • IDXV30 135   1,63   1,22%
  • IDXQ30 149   1,31   0,89%

Harga Minyak Mentah Ditutup Koreksi di Bawah US$ 120 Per Barel pada Senin (6/6)


Selasa, 07 Juni 2022 / 05:52 WIB
Harga Minyak Mentah Ditutup Koreksi di Bawah US$ 120 Per Barel pada Senin (6/6)
ILUSTRASI. Harga minyak mentah koreksi tipis dan ditutup di bawah US$ 120 per barel di awal pekan ini


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak mentah ditutup melemah setelah perdagangan berombak di awal pekan ini. Sentimen bagi minyak datang dari kebijakan Arab Saudi yang menaikkan harga minyak mentah bulan Juli, di tengah keraguan bahwa target produksi yang lebih tinggi oleh OPEC+ dapat mengurangi pasokan yang ketat.

Senin (6/6), harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Agustus 2022 ditutup turun 21 sen atau 0,2% ke level US$ 119,51 per barel. Padahal di awal sesi, Brent sempat terbang ke level tertinggi di US$ 121,95 per barel.

Sejalan, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Juli 2022 ditutup melemah 37 sen atau 0,3% menjadi US$ 118,50 per barel. WTI sempat mencapai level tertinggi dalam tiga bulan di US$ 120,99.

Salah satu sentimen utama bagi minyak datang setelah Arab Saudi menaikkan harga jual resmi (OSP) Juli untuk minyak mentah ringan Arab andalannya ke pasar Asia menjadi premi US$ 6,50 di atas harga acuan Oman/Dubai. Ini tidak jauh dari puncak sepanjang masa yang tercatat pada Mei, ketika harga mencapai tertinggi karena kekhawatiran gangguan pasokan dari Rusia.

Kenaikan harga mengikuti keputusan minggu lalu oleh OPEC+, yang meningkatkan produksi untuk Juli dan Agustus sebesar 648.000 barel per hari, atau 50% lebih dari yang direncanakan sebelumnya. Ini dilakukan meskipun ada kendala dalam kapasitas penyulingan global yang telah menjaga harga tetap tinggi.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Melonjak, WTI Tembus US$ 120 Per Barel di Pagi Ini (6/6)

"Masukan minyak mentah ke kilang AS telah berkurang sekitar 6% dari empat tahun lalu saat ini dengan pengurangan ini terkait dengan kebutuhan akan penutup minyak mentah yang lebih sedikit sambil berkontribusi pada ketatnya pasar bensin dan solar," kata Jim Ritterbusch, Presiden Ritterbusch and Associates di Galena, Illinois.

Target yang meningkat tersebar di semua anggota OPEC+, banyak di antaranya memiliki sedikit ruang untuk meningkatkan produksi dan termasuk Rusia, yang menghadapi sanksi Barat setelah invasi ke Ukraina pada Februari.

"Dengan hanya segelintir anggota OPEC+ dengan kapasitas cadangan, kami memperkirakan peningkatan produksi OPEC+ menjadi sekitar 160.000 barel per hari pada Juli dan 170.000 barel per hari pada Agustus," kata analis JP Morgan dalam sebuah catatan.

Pada hari Senin, Citibank dan Barclays menaikkan perkiraan harga mereka untuk tahun 2022 dan 2023. Kedua bank tersebut juga memperkirakan produksi dan ekspor Rusia turun sekitar 1 juta hingga 1,5 juta barel per hari pada akhir 2022.

Secara terpisah, Eni Italia dan Repsol Spanyol dapat mulai mengirimkan volume kecil minyak Venezuela ke Eropa segera bulan depan. Hal tersebut diungkapkan lima orang yang mengetahui masalah tersebut kepada Reuters.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective [Intensive Boothcamp] Financial Statement Analysis

[X]
×