Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak mentah dibuka turun lebih dari 3% di perdagangan sesi Asia. Pelemahan ini memperpanjang penurunan dari minggu sebelumnya, karena meningkatnya kekhawatiran bahwa perang dagang global dapat memperlambat ekonomi global dan melemahkan permintaan minyak, menyusul pembalasan China terhadap tarif Presiden AS Donald Trump.
Senin (7/3) pukul 06.30 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Juni 2025 turun US$ 2,1, atau 3,2% menjadi US$ 63,48 per barel.
Sejalan, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Mei 2025 turun US$ 2,14, atau 3,5% ke US$ 59,85 per barel. Ini adalah posisi terburuk WTI sejak Desember 2021.
Koreksi tersebut juga melanjutkan pelemahan harga minyak sejak pekan lalu. Di mana, WTI dan Brent anjlok 7% pada hari Jumat (4/4) dan berakhir pada level terendah dalam lebih dari 3 tahun.
Baca Juga: Perang Dagang Rontokkan Harga Komoditas Energi
Sentimen yang menyeret harga minyak datang setelah China meningkatkan tarif pada barang-barang AS, yang meningkatkan perang dagang yang telah menyebabkan investor memperkirakan kemungkinan resesi yang lebih tinggi.
Menanggapi tarif Trump, China pada hari Jumat mengatakan akan mengenakan pungutan tambahan sebesar 34% pada barang-barang Amerika Serikat (AS), yang mengonfirmasi kekhawatiran investor bahwa perang dagang global sedang berlangsung dan bahwa ekonomi global mungkin berisiko mengalami resesi.
Bank investasi JPMorgan mengatakan sekarang melihat peluang 60% terjadinya resesi ekonomi global pada akhir tahun, naik dari 40% sebelumnya.