kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Harga Pangan Dunia Naik ke Level Tertinggi Sejak Februari 2023


Sabtu, 06 September 2025 / 12:28 WIB
Harga Pangan Dunia Naik ke Level Tertinggi Sejak Februari 2023
ILUSTRASI. Harga pangan dunia berada di sekitar level tertingginya dalam lebih dari dua tahun pada bulan Agustus, karena harga daging, gula, dan minyak sayur naik.


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - PARIS. Harga pangan dunia berada di sekitar level tertingginya dalam lebih dari dua tahun pada bulan Agustus, karena harga daging, gula, dan minyak sayur yang lebih mahal mengimbangi harga sereal dan produk susu yang lebih murah. Demikian laporan Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) pada Jumat (5/9/2025).

Indeks Harga Pangan FAO, yang mengukur perubahan harga sekeranjang bahan pangan pokok yang diperdagangkan secara internasional, berada di angka 130,1 poin pada bulan Agustus 2025, dibandingkan dengan angka revisi 130,0 pada bulan Juli. Angka ini 6,9% lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

Seperti dikutip Reuters, indeks ini merupakan yang tertinggi sejak Februari 2023, tetapi masih 18,8% di bawah puncaknya pada Maret 2022 setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Harga minyak nabati naik 1,4% pada bulan Agustus ke level tertinggi dalam lebih dari tiga tahun. Harga minyak sawit, bunga matahari, dan rapeseed terdongkrak rencana Indonesia untuk meningkatkan mandat biodieselnya. Sementara minyak kedelai turun karena ekspektasi pasokan yang melimpah.

Indonesia sedang berupaya meningkatkan kandungan minyak sawit wajib dalam biodieselnya dalam upaya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil impor.

Baca Juga: Harga Pangan Dunia Capai Level Tertinggi, Imbas Kenaikan Harga Daging & Minyak Nabati

Harga sereal turun selama lima bulan berturut-turut, turun 0,8% dari bulan Juli. Harga gandum turun karena panen besar di Uni Eropa dan Rusia. Harga jagung naik, didorong oleh permintaan AS yang lebih tinggi untuk pakan ternak dan etanol.

Harga beras turun, terutama karena jatuhnya harga di India ke level terendah dalam tiga tahun akibat melemahnya rupee dan persaingan yang ketat antar eksportir.

Indeks harga daging naik 0,6% ke rekor tertinggi, didorong oleh permintaan daging sapi yang kuat di Amerika Serikat dan Tiongkok.

Harga daging domba naik, daging babi stabil, dan harga unggas turun karena pasokan melimpah dari Brasil. Harga susu turun 1,3% karena harga mentega, keju, dan susu bubuk murni menurun akibat melemahnya permintaan dari pasar Asia.

Harga gula naik tipis 0,2% setelah lima bulan menurun, karena kekhawatiran atas hasil panen tebu Brasil dan permintaan global yang lebih kuat mengalahkan prospek panen yang membaik di India dan Thailand.

Dalam laporan terpisah, FAO memperkirakan rekor produksi sereal global sebesar 2,961 miliar ton pada tahun 2025, naik dari 2,925 miliar ton sebelumnya. Produksi diperkirakan 3,5% lebih tinggi dari tahun sebelumnya, terutama karena prospek jagung yang membaik.

Proyeksi produksi jagung meningkat di Amerika Serikat, Brasil, dan Meksiko, didorong oleh rekor hasil panen dan perluasan area tanam. Produksi Uni Eropa diperkirakan akan turun karena cuaca kering dan berkurangnya hasil panen.

Baca Juga: Kekhawatiran Permintaan China Tekan Harga Kedelai, Jagung Menguat, Gandum Melemah

Selanjutnya: Mendorong Ekonomi Hijau, Bank Syariah Indonesia (BSI) Menghadirkan SPKLU di Mesjid

Menarik Dibaca: 5 Manfaat Teh Hijau Jika Diminum Setiap Hari, Kurangi Risiko Kanker Payudara




TERBARU

[X]
×