Reporter: Adi Wikanto, Bloomberg | Editor: Adi Wikanto
Harga properti di Hongkong berpotensi jatuh di tahun ini. Bahkan, Walter Kwok, pengamat properti dan mantan Ketua Sun Hung Kai Properties yang merupakan pengembang terbesar di dunia, memprediksi, harga rumah di Hong Kong bisa jatuh hingga 15% pada akhir tahun ini.
Walter tentu tidak sembarangan bicara. Perkiraan itu berdasarkan hasil lelang tanah pada 9 Juni yang kurang diminati. "Sektor properti sudah mencapai puncaknya, makanya, saya tidak terkejut bila harga rumah nanti akan jatuh 10%-15%," kata Walter.
Donald Tsang, Direktur Pelaksana Pemerintah, juga memperingatkan potensi gelembung aset di kota China. Penyebabnya, harga rumah telah melonjak lebih dari 70% dari awal tahun 2009.
Sebenenarnya, pemerintah juga telah berusaha menekan laju harga rumah. 10 Juni lalu, pemerintah menaikkan uang muka pembelian properti lebih dari HK $ 6 juta (US$ 770.000). Selain itu, pembeli properti yang berasal dari luar Hong Kong juga wajib mendepositokan dana 10% dari harga properti, kecuali bisa memiliki hubungan dekat. Pemerintah juga akan menambah lebih dari 20.000 rumah pada tahun ini, serta menawarkan lebih banyak lahan untuk proyek perumahan.
Sementara, Indeks saham properti Hang Seng telah turun 12% di tahun ini. Penurunan itu lebih besar dari pergerakan Indeks acuan Hang Seng yang melemah 5,9%.