kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hari ini dalam sejarah: Ledakan gas beracun tewaskan ribuan orang di Kamerun


Jumat, 21 Agustus 2020 / 14:16 WIB
Hari ini dalam sejarah: Ledakan gas beracun tewaskan ribuan orang di Kamerun
ILUSTRASI. Danau Nyos di Kamerun yang menjadi pusat ledakan gas karbon dioksida pada 21 Agustus 1986 silam.


Sumber: History | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - KAMERUN. Awal bulan ini, tepatnya pada tanggal 4 Agustus, ledakan besar terjadi di sebuah gudang penyimpanan amonium nitrat yang terletak di kawasan pelabuhan kota Beirut, Lebanon.

Akibat ledakan tersebut, lebih dari 100 orang dinyatakan tewas serta ribuan lainnya luka-luka. Tak terhitung juga banyaknya warga yang kehilangan tempat tinggal.

Ledakan di kota Beirut awal bulan ini menambah panjang daftar insiden ledakan yang diakibatkan oleh bahan kimia berbahaya. Sejarah mencatat, gas karbon dioksida yang ada di sekeliling kita juga mampu menelan korban jiwa.

Hari ini 34 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 21 Agustus 1986, sebuah ledakan besar juga sempat terjadi di Kamerun. Menewaskan hampir 2.000 orang dan menghilangkan empat desa sekaligus.

Baca Juga: Tepat 73 tahun yang lalu, Inggris hadiahkan kemerdekaan pada India

Dikutip dari History.com, ledakan disebabkan oleh muatan gas alam yang berasal di Danau Nyos, Kamerun. Gas karbon dioksida dalam jumlah besar jadi penyebab ledakan tersebut.

Danau Nyos dan Danau Monoun adalah danau kawah yang terletak di daerah pegunungan terpencil di barat laut Kamerun, didominasi oleh tebing batu dan vegetasi yang subur.

Jauh sebelum ledakan terjadi, tepatnya pada tahun 1984, 37 orang yang berada di dekat Danau Monoun meninggal mendadak, tetapi insiden itu dibiarkan dan seolah ditutupi oleh pemerintah.

Sulitnya listrik dan akses informasi membuat kawasan tersebut semakin diabaikan. Termasuk oleh sekitar 5.000 orang yang tinggal di sekitarnya. Semuanya tidak menyadari bahaya dari danau tersebut.

Sekitar pukul 21:30 malam pada tanggal 21 Agustus, suara gemuruh berasal dari danau mulai terdengar selama 15 hingga 20 detik. Diikuti oleh kepulan asap karbondioksida dan hembusan udara yang berbau.

Baca Juga: Hari ini dalam sejarah: China menyatakan perang terhadap Jerman

Dengan cepat asap menyebar ke perkampungan sekitar Danau Nyos. Orang-orang yang melarikan diri perlahan ditemukan tewas di jalan setapak yang dilalui.

Dilaporkan bahwa gas karbon dioksida yang menyebar membunuh semua jenis hewan yang dilewatinya. Hanya bangunan dan tumbuhan saja yang masih sanggup berdiri. Sejumlah warga yang selamat pun masih mengalami dampak kesehatan seperti batuk-batuk dan muntah darah.

Parahnya lagi, tewasnya ribuan orang ini baru diketahui setelah ada orang luar yang hendak datang ke sana. Mereka terkejut menemukan ribuan warga dan hewan ternak sudah tewas. Diperkirakan ada 1.700 warga setempat tewas dalam insiden ini. Sebanyak ratusan hewan ternak juga ditemukan sudah tidak bernyawa.

Penyelidikan selanjutnya terhadap danau tersebut menunjukkan bahwa permukaan air menjadi empat kaki lebih rendah dari sebelumnya.

Ternyata, karbin dioksida telah terakumulasi dari mata air bawah tanah dan tertahan oleh air di danau. Miliaran meter kubik gas tersebut tertahan dan akhirnya meledak.

Hingga saat ini kawasan Danau Nyos masih terus ada dipantau oleh pihak pemerintah untuk mengetahui kadar endapan gas karbon dioksida yang ada.

Baca Juga: Mengenal B-29 Superfortress, pesawat bomber yang meratakan Nagasaki 75 tahun lalu




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×