kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hari yang indah di Italia, ketika toko-toko dan bar akhirnya dibuka kembali


Senin, 18 Mei 2020 / 16:31 WIB
Hari yang indah di Italia, ketika toko-toko dan bar akhirnya dibuka kembali
ILUSTRASI. Warga berdiri di tanda 'social distancing' saat mereka menunggu kereta di stasiun kereta bawah tanah San Giovanni. REUTERS/Guglielmo Mangiapane


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - ROMA. Toko-toko, penata rambut, dan restoran Italia akhirnya membuka pintu mereka pada hari Senin (18/5) ketika negara itu mempercepat upaya untuk bangkit kembali dari krisis virus corona setelah dikunci (lockdown) selama 10 minggu.

Pelanggan sekali lagi dapat menyesap cappucino pagi mereka di bar, meskipun menjaga jarak dengan pelanggan yang lain, dan Misa publik diizinkan lagi di gereja-gereja setelah para uskup menekan pemerintah untuk memberi sanksi pada layanan keagamaan.

Baca Juga: Lelah dengan pembatasan sosial, protes anti lockdown di Jerman semakin marak terjadi

“Saya belum bekerja selama dua setengah bulan. Ini adalah hari yang indah dan menyenangkan,” kata Valentino Casanova, seorang bartender di Caffe Canova di pusat Piazza del Popolo di Roma dikutip dari Reuters.

Hampir 32.000 orang Italia meninggal karena COVID-19 sejak wabah itu terungkap pada 21 Februari, angka kematian tertinggi ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Inggris. Italia adalah negara Eropa pertama yang memberlakukan pembatasan nasional pada awal Maret, hanya mengizinkan relaksasi awal aturan pada 4 Mei, ketika itu memungkinkan pabrik dan taman dibuka kembali.

Senin menandai langkah besar menuju pemulihan, dengan perjalanan yang tidak dibatasi diizinkan di masing-masing wilayah. Restoran dapat melayani lagi dengan jarak meja makan antar pengunjung setidaknya 2 meter (6,5 kaki).

Baca Juga: Berikut 20 negara dengan kasus virus corona tertinggi di dunia, Indonesia?

Telepon berdering tak henti-hentinya di salon penata rambut, ketika klien tergesa-gesa membuat diri mereka lebih rapi. “Saya sudah memiliki 150 janji, semuanya sangat mendesak, semuanya bersikeras bahwa mereka harus menjadi yang pertama dalam daftar,” kata Stefania Ziggiotto, seorang penata rambut di resor Alpine di Courmayeur. 

"Aku punya agenda penuh selama tiga minggu," lanjutnya.




TERBARU

[X]
×