Sumber: Euronews | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Kementerian Sumber Daya Alam Tiongkok mengonfirmasi penemuan deposit emas Dadonggou pada hari Jumat (14/11/2025). Ini adalah penemuan emas tunggal terbesar yang dilaporkan di negara tersebut sejak berdirinya Republik Rakyat pada tahun 1949.
Melansir Euronews, para pejabat mengatakan lokasi tersebut diperkirakan mengandung 2,586 juta ton bijih dengan kadar rata-rata 0,56 gram per ton, yang berjumlah sekitar 1.444 ton emas.
Dengan harga saat ini, volume emas tersebut bernilai lebih dari € 166 miliar (sekitar Rp 3.200 triliun/kurs Rp 19.421). Harga emas telah mencapai rekor tertinggi tahun ini, diperdagangkan dengan harga lebih dari € 115.000 per kilogram.
Proyek ini dilaksanakan oleh Liaoning Geological and Mining Group yang dikelola negara, yang mengerahkan hampir 1.000 teknisi dan pekerja dan menyelesaikan eksplorasi hanya dalam 15 bulan — jangka waktu yang sangat singkat untuk deposit sebesar ini.
Kementerian tersebut telah mendeskripsikan penemuan ini sebagai “ultra-besar” tetapi berkadar rendah, dan mengatakan bahwa penemuan ini telah melewati penilaian kelayakan ekonomi awal.
Baca Juga: Dari Diplomasi ke Travel Warning: Hubungan Beijing-Tiongkok Memanas!
Namun, pihak berwenang belum mengungkapkan lokasi pasti situs tersebut selain mengonfirmasi bahwa situs tersebut berada di provinsi Liaoning timur, yang memicu spekulasi tentang pertimbangan strategis di balik pembatasan pengungkapan ini.
Aset Safe-Haven di Masa yang Bergolak
Penemuan ini terjadi pada periode melonjaknya permintaan emas. Harga telah naik lebih dari 50% tahun ini, didorong oleh dolar yang melemah, ketegangan geopolitik, dan pembelian kuat oleh bank sentral — terutama di negara-negara berkembang yang ingin mendiversifikasi cadangan mereka.
Tiongkok telah mempercepat upaya eksplorasi mineralnya dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2024, para pejabat melaporkan penemuan deposit lebih dari 1.000 ton di provinsi Hunan, dan deposit lainnya lebih dari 40 ton di Gansu pada bulan Oktober. Negara tersebut memproduksi 377,24 ton emas pada tahun 2024, meningkat 0,56% dari tahun sebelumnya.
Konsumsi domestik mencapai 985,31 ton pada tahun 2024, dengan permintaan batangan dan koin meningkat lebih dari 24% dari tahun ke tahun. Analis mengatakan tren ini mencerminkan minat yang tumbuh di kalangan kelas menengah Tiongkok yang berkembang untuk melindungi kekayaan di tengah ketidakpastian ekonomi global — menjadikan emas sebagai aset safe-haven yang semakin populer di seluruh negeri.
Tonton: Bos Nvidia Yakin China Akan Kalahkan AS dalam Perlombaan AI
Kesimpulan:
Tiongkok baru saja mengonfirmasi penemuan deposit emas Dadonggou di provinsi Liaoning, yang merupakan penemuan emas tunggal terbesar di negara tersebut sejak tahun 1949. Deposit ini diperkirakan mengandung 1.444 ton emas dengan nilai pasar saat ini melebihi €166 miliar. Meskipun deposit ini digambarkan sebagai "ultra-besar" namun berkadar rendah, proyek eksplorasinya berhasil diselesaikan dalam waktu yang sangat singkat. Pihak berwenang merahasiakan lokasi pastinya, memicu spekulasi strategis.
Penemuan ini terjadi di tengah lonjakan harga emas global yang didorong oleh ketegangan geopolitik dan pembelian masif oleh bank sentral. Di dalam negeri, permintaan emas Tiongkok juga sangat tinggi, di mana kelas menengah menggunakan emas sebagai aset safe-haven untuk melindungi kekayaan mereka di tengah ketidakpastian ekonomi global. Ini menunjukkan peran Tiongkok yang semakin besar, baik sebagai produsen maupun konsumen emas.













