Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Maskapai-maskapai besar Tiongkok menawarkan pengembalian dana penuh untuk penerbangan ke Jepang setelah Beijing meminta warganya menghindari perjalanan (travel warning) ke negara tersebut. Pemerintah Hong Kong juga mendesak warganya berhati-hati jika bepergian ke Jepang.
Mengutip South China Morning Post, peringatan dari Beijing pada Jumat malam dan pemberitahuan dari Biro Keamanan Hong Kong pada Sabtu menjadi eskalasi terbaru dari ketegangan terkait pernyataan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi yang menyatakan Tokyo dapat mengerahkan kekuatan militer jika terjadi konflik di Selat Taiwan.
Air China, China Southern, China Eastern, Hainan Airlines, Sichuan Airlines, Xiamen Airlines, dan Spring Airlines mengeluarkan pernyataan terpisah pada Sabtu bahwa mereka akan memberikan refund gratis atau perubahan jadwal untuk penerbangan yang dipesan hingga 31 Desember.
Sebagian besar kebijakan berlaku untuk tiket yang dibeli sebelum tengah hari Sabtu, sementara Sichuan Airlines memperpanjang batas waktu hingga pukul 14.00.
Pengumuman ini muncul beberapa jam setelah Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengeluarkan pernyataan Jumat malam yang mendesak turis Tiongkok untuk menghindari perjalanan ke Jepang “dalam waktu dekat”.
Menurut kementerian tersebut, keamanan warga Tiongkok di Jepang “terus memburuk”, dengan sejumlah serangan yang ditargetkan sepanjang tahun ini.
Kementerian menambahkan bahwa komentar “provokatif” pemimpin Jepang terkait isu Taiwan telah merusak suasana hubungan Tiongkok-Jepang dan menimbulkan “risiko signifikan” bagi keselamatan warga Tiongkok di Jepang.
Warga Tiongkok yang sudah berada di Jepang diminta “memantau situasi keamanan lokal, meningkatkan kewaspadaan, dan memperkuat langkah perlindungan diri”.
Baca Juga: China Ultimatum Jepang: Sentuh Taiwan, Siap-Siap Diserang Balik!
Sekretaris kabinet Jepang, Minoru Kihara, mengatakan pada Sabtu bahwa Tokyo telah mengajukan protes terhadap peringatan perjalanan tersebut dan “sangat meminta” Beijing untuk “mengambil tindakan yang sesuai”.
Menurut Kihara, kedua pihak memiliki pemahaman berbeda mengenai situasi tersebut.
"Karena adanya perbedaan posisi, komunikasi berlapis antara Jepang dan Tiongkok menjadi semakin penting," ujarnya tanpa menjelaskan tindakan yang dimaksud.
Namun, komentar yang diterbitkan oleh Yuyuan Tantian — akun media sosial terkait CCTV — menyatakan bahwa Beijing siap mengambil langkah lanjutan dan peringatan perjalanan ini adalah langkah pertama.
Akun tersebut menyebut bahwa kata-kata keras yang disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Sun Weidong dalam pertemuan dengan Duta Besar Jepang Kenji Kanasugi pada Kamis menunjukkan Beijing telah mempertimbangkan tindakan balasan konkret jika Tokyo tidak menarik pernyataan tersebut.
Baca Juga: China Desak PM Jepang Tarik Ucapan Soal Taiwan, Ketegangan Diplomatik Memanas













