kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.435   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.141   34,56   0,49%
  • KOMPAS100 1.040   6,83   0,66%
  • LQ45 812   5,50   0,68%
  • ISSI 225   1,86   0,83%
  • IDX30 424   3,56   0,85%
  • IDXHIDIV20 510   8,47   1,69%
  • IDX80 117   0,83   0,71%
  • IDXV30 122   2,00   1,67%
  • IDXQ30 139   1,66   1,21%

Harta Pewaris Brand Fashion Mewah Hermes Lenyap


Kamis, 01 Agustus 2024 / 15:06 WIB
Harta Pewaris Brand Fashion Mewah Hermes Lenyap
ILUSTRASI. Pewaris Hermès yang berencana mewariskan miliaran dolar kepada tukang kebunnya kini mengatakan bahwa kekayaannya telah hilang. REUTERS/Arnd Wiegmann


Sumber: businessinsider.com | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nicolas Puech, pewaris pendiri Hermès, Thierry Hermès, menjadi berita utama tahun lalu setelah dilaporkan berencana untuk mewariskan setengah dari kekayaannya kepada mantan tukang kebunnya. Namun, kini ia menyatakan bahwa miliaran kekayaannya telah lenyap. 

Pada usia 81 tahun, Nicolas Puech mengajukan klaim di pengadilan bahwa ia tidak lagi memiliki 6 juta saham Hermès yang bernilai sekitar US$13 miliar.

Ia menuduh mantan manajer kekayaannya selama lebih dari dua dekade, Eric Freymond, terlibat dalam kehilangan tersebut. Berita ini pertama kali dilaporkan oleh Gotham City, sebuah outlet berita investigatif Swiss.

Pengadilan Swiss baru-baru ini menolak tuduhan Puech, dengan menyatakan bahwa dugaan penipuan tersebut "tidak terdeteksi oleh manusia biasa," menurut laporan Bloomberg.

Tribune de Genève, media Swiss lainnya, melaporkan bahwa saham tersebut disimpan di sebuah bank di Jenewa pada tahun 2012, namun kini tidak jelas di mana saham tersebut berada.

Baca Juga: Dolce & Gabbana Berencana Cari Suntikan Modal

Kantor Kejaksaan Umum Jenewa menolak untuk menyelidiki berdasarkan tuduhan Puech. Keputusan pengadilan pada tanggal 24 Juli mendukung keputusan kejaksaan tersebut.

Puech didampingi oleh pengacara Grégoire Mangeat dan Fanny Margairaz, yang dalam pernyataannya kepada Business Insider, menyatakan bahwa mereka sedang "mempelajari berkas kriminal secara detail" dan menolak berkomentar lebih lanjut.

Tanggapan Pihak Freymond

Stéphane Grodecki, pengacara Freymond, menyatakan bahwa kliennya terkejut dengan tuduhan dari mantan kliennya tersebut, dan menambahkan bahwa Freymond tidak pernah menangani saham yang dimaksud. Freymond sedang mempertimbangkan kemungkinan hukum untuk "membela kehormatannya."

Nicolas Puech sebelumnya adalah pemilik individu terbesar Hermès dengan kepemilikan 5,7% saham perusahaan. Hermès didirikan pada tahun 1837 sebagai pembuat sadel kuda dan sejak itu berkembang menjadi simbol status tertinggi.

Perusahaan ini merupakan pengecualian langka di pasar barang mewah yang lesu di Tiongkok, di mana Hermès baru-baru ini melaporkan penjualan yang stabil.

Sebelum memutuskan untuk mengadopsi mantan karyawannya dan mewariskan kekayaan miliaran dolar kepadanya, Puech berencana untuk mewariskan warisannya kepada Yayasan Isocrates, sebuah organisasi nirlaba yang didirikannya yang didedikasikan untuk jurnalisme kepentingan umum.

Baca Juga: Penjualan Melonjak, Hermes Akan Naikkan Harga Lagi Tahun Ini

Namun, Bloomberg melaporkan bahwa masa depan yayasan tersebut kini dipertanyakan. Pada November 2023, yayasan tersebut menyatakan bahwa mereka tidak akan lagi menerima permintaan pendanaan baru.

Implikasi Ke Depan

Kehilangan kekayaan Nicolas Puech membawa dampak yang signifikan, tidak hanya bagi dirinya tetapi juga bagi masa depan Hermès dan Yayasan Isocrates. Investigasi lebih lanjut mungkin diperlukan untuk mengungkap kebenaran di balik kehilangan ini dan untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya yang harus diambil oleh pihak-pihak terkait.



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×