Sumber: BBC | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perjalanan Liga Champions Manchester City dibuka dengan hasil yang kurang memuaskan setelah ditahan imbang oleh Inter Milan di Etihad Stadium. Meski tampil sebagai tuan rumah, tim asuhan Pep Guardiola tidak mampu menunjukkan performa terbaik mereka dan harus puas berbagi poin dalam laga yang berakhir tanpa gol.
Cedera Kevin De Bruyne yang terjadi tepat sebelum jeda babak pertama menjadi salah satu faktor yang memperlambat aliran permainan City. Sang manajer, Pep Guardiola, mengatakan akan berdiskusi lebih lanjut dengan tim medis untuk mengetahui tingkat keparahan cedera tersebut.
Namun, kredit besar harus diberikan kepada Inter Milan, yang tampil dengan organisasi pertahanan yang sangat solid dan menunjukkan ancaman serangan balik yang efektif, terutama di babak pertama. Ini merupakan pengulangan final Liga Champions 2023, di mana City berhasil menjadi juara, tetapi kali ini Inter tampil lebih siap dan memberikan perlawanan sengit.
Pertahanan Kuat Inter Milan
Erling Haaland, striker tajam Manchester City yang sedang mencari gol ke-100 bersama klub, hampir tidak terlihat di laga ini. Pertahanan Inter yang dipimpin oleh Yann Sommer berhasil meredam setiap ancaman yang diberikan oleh City. Sommer tampil luar biasa dengan menyelamatkan beberapa peluang emas, termasuk upaya dari Phil Foden dan Josko Gvardiol di babak kedua.
Phil Foden, yang masuk menggantikan De Bruyne pada paruh kedua, hampir memberikan kemenangan dramatis bagi City. Namun, tendangannya yang akurat masih bisa diamankan dengan baik oleh Sommer. City terus memberikan tekanan di babak kedua, tetapi Inter menunjukkan ketangguhan mereka, terutama dalam situasi bertahan.
Peluang yang Terbuang dari Inter Milan
Di sisi lain, Inter Milan juga memiliki peluang emas untuk mencuri kemenangan. Mantan bek Manchester United, Matteo Darmian, menyia-nyiakan peluang ketika mencoba tendangan backheel flamboyan alih-alih menembak langsung ke gawang.
Henrikh Mkhitaryan, yang juga pernah bermain untuk United, melakukan tendangan yang melebar dari jarak dekat, membuat pelatih Simone Inzaghi tampak frustasi di pinggir lapangan.
Guardiola sendiri mengakui kualitas permainan bertahan Inter. "Kami menghadapi tim yang sangat sulit," kata Guardiola. "Saya tetap sangat puas dengan permainan yang kami tampilkan, terutama melihat bagaimana Inter bertahan. Mereka sangat solid, saling membantu dengan luar biasa. Jadi, Anda tidak bisa berharap untuk menciptakan banyak peluang melawan mereka."
Statistik dan Dampak Cedera
Manchester City mencatatkan penguasaan bola yang lebih dominan sepanjang pertandingan, tetapi efisiensi Inter dalam memanfaatkan peluang-peluang berbahaya menjadi sorotan.
Cedera De Bruyne jelas mengganggu ritme serangan City, mengingat peran vitalnya dalam mengatur serangan. Pep Guardiola akan berharap cedera ini tidak serius, mengingat pentingnya De Bruyne dalam taktik keseluruhan tim.