Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
WASHINGTON. Kepercayaan publik Amerika terhadap perekonomian AS saat ini mendongkrak kesempatan untuk dipilihnya kembali Presiden Barack Obama.
Berdasarkan hasil poling Bloomberg National Poll yang digelar 21-24 September lalu, sekitar 43% warga Amerika melihat kondisi yang lebih baik terhadap diri mereka sejak Obama memerintah pada Januari 2009 lalu. Sementara, 33% lainnya beranggapan sebaliknya.
Hasil survei yang sama juga menunjukkan, 33% warga AS optimistis dengan perekonomian. Sementara, 21% lainnya merasa cemas bahwa ekonomi akan memburuk dan 45% lainnya memilih hati-hati.
"Saya tidak mengatakan kondisi inilah yang kami inginkan, namun, saat ini kondisinya lebih baik. Kami merasa optimistis akan masa depan untuk berinvestasi," ujar Mica Darley Emerson, 34 tahun, salah seorang responden.
Pendapat berbeda diungkapkan oleh Steven Crews, 29 tahun dari Long Beach California. "Presiden AS tidak memiliki tongkat sihir di mana dengan menggerakkan tongkat dia bisa menciptakan lapangan kerja. Namun dia bisa hanya mengatakan Partai Republik menghadapi banyak masalah. Tidak ada alasan jika Anda seorang presiden," jelasnya.
Sebagai perbandingan, pada enam bulan lalu, warga AS terbelah pendapatnya apakah kehidupan mereka lebih baik atau lebih buruk saat Obama memerintah. Sementara, pada tahun lalu, banyak dari warga AS yang menjawab lebih buruk.
Memang, jika dilihat, perekonomian AS menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Tingkat pengangguran dalam setahun terakhir bisa ditekan. Sementara, indeks Standard & Poor's 500 sudah melonjak 14,6% tahun ini. Kemarin (26/9), data menunjukkan, Indeks Harga Konsumen pada September naik ke level 70,3. Ini merupakan level tertinggi dalam tujuh bulan terakhir.